Find Us On Social Media :

Tips Menjelaskan Konten Dewasa Saat Menonton Bersamama Anak, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

By Devi Agustiana, Sabtu, 29 Mei 2021 | 10:31 WIB

Mendampingi anak menonton menajdi rutinitas yang perlu dilakukan orangtua, terlebih saat ada konten dewasa.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Saat ini, anak-anak kita hidup dalam masyarakat dengan kebebasan teknologi.

Anak dihadapkan pada bahasa, gambar, dan perilaku seksual sebelum mereka secara perkembangan siap untuk menanganinya.

Orang tua perlu memiliki cara khusus bagaimana menjelaskan konten dewasa pada anak, apalagi jika tidak sengaja hal itu muncul saat menikmati serial bersama.

Bagaimana cara terbaik menjelaskan konten dewasa dalam film atau buku kepada anak?

Dilansir Grid.ID dari Times of India, perlu dipahami bahwa hal-hal seperti konten romantis dan seks adalah wajar.

Jadi, jangan pantang mendidik anak sedari dini.

Jika tidak mendidiknya, justru orang lain akan melakukannya.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Kematian Miliaran Sel Otak, Berikut Tindakan yang Harus Orangtua Lakukan Jika Terlanjur Membentak Anak

Anak mengamati dari perilaku dan sikap yang dicontohkan oleh orang dewasa lain, media dan budaya populer, serta dari teman sebayanya.

Jadi, mulailah percakapan dengan anak dan biarkan pandangan sebagai pendidikan seks mereka.

Selain itu, jika beberapa orangtua cukup nyaman untuk berbicara tentang seks, yang cenderung mereka bicarakan hanyalah "larangan".

Misalnya, tidak berhubungan seks, tidak hamil, tidak menonton film semacam itu, dan sebagainya.

Itu semua tidaklah cukup.

Topik-topik ini perlu menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap diskusi rutin untuk seksualitas yang sehat.

Bersikaplah nyaman dan dengan anak.

Baca Juga: Masih Mau Bertengkar di Depan Anak Setelah Tahu Bahayanya Berikut? Kesehatan Mental Terganggu sampai Dewasa

Buang semua mitos, berikan informasi yang akurat dan ciptakan lingkungan yang aman bagi anak di mana mereka tidak akan ragu untuk mendiskusikan topik tersebut.

Lebih baik lagi, bimbing anak tetapi juga hormati kecerdasan dan keingintahuan mereka.

Yang terpenting, jangan hindari berbicara dengan anak-anak dan remaja tentang dunia seks.

(*)