Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue memang akhir-akhir ini sedang menyedot perhatian publik.
Bagaimana tidak, hubungan yang semula terlihat adem ayem langsung menarik perhatian saat kabar hubungan Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue kandas beredar luas.
Lalu setelah sekian lama bungkam, Felicia Tissue akhirnya buka suara perihal hubungannya dengan Kaesang Pangarep.
Felicia Tissue bahkan bercerita tentang bagaimana Kaesang Pangarep memblokir semua kontaknya.
Namun, ketika Felicia Tissue ingin meminta kejelasan, baik dari Kaesang Pangarep dan keluarga Jokowi lainnya tidak ada yang merespon.
Usai buka suara tentang hubungannya dengan Kaesang Pangarep, Felicia Tissue pun langsung digempur komentar pro dari netizen.
Ada yang memberi semangat pada Felicia Tissue, namun terdapat pula yang menganggap jika wanita yang tinggal di Singapura ini tidak sepantasnya menyeret nama Jokowi dalam masalah tersebut.
Melihat hal tersebut, Felicia Tissue langsung memberikan tanggapan menohok untuk netizen.
Melalui laman Instagram pribadinya @feliciatissue, Sabtu (29/5/2021) mantan kekasih Kaesang Pangarep ini beranggapan bahwa dia sejatinya memilih hak untuk berbicara.
"Saya menghormati setiap opini kalian. Itu adalah hak kalian. Tapi saya juga berhak untuk mengungkapkannya di depan semua orang, itu adalah kebebasan saya untuk berekspresi," tulisnya dikutip Grid.ID.
Menurut Felicia Tissue, apa yang dipikirkan orang lain terhadap dirinya bukanlah menjadi tanggung jawabnya.
"Itu bukanlah tanggung jawab saya untuk merasa khawatir terhadap apa yang kalian pikirkan atau rasakan, kekecewaan kalian, dan lain sebagainya. Karena sayalah yang menentukan pilihan dalam hidup saya. Saya punya perjalanan yang menunggu saya," imbuhnya.
Namun jika ada seseorang yang memutuskan untuk mengikuti apa yang terjadi dalam kehidupannya, Felicia Tissue berharap orang tersebut bisa mengetahui batasannya.
"Tapi ketika kalian memilih untuk masuk mengikuti perkembangan saya (media sosial), maka kalian juga harus memikirkan batasan-batasannya," ujarnya.
"Jika pikiran dan jiwa kalian tidak mempunyai sesuatu yang baik untuk dibicarakan, aku menyarankan kalian menyimpan itu semua untuk diri kalian sendiri atau berhenti mengikuti dengan tenang dan bermartabat," pungkasnya.
(*)