"Menggunakan gelarnya untuk menimbulkan masalah merusak negara kita," tulis seseorang.
Yang lain menulis: "Mereka tidak pantas mempertahankan gelar, terutama ketika mereka menggunakannya untuk keuntungan pribadi."
Yang ketiga menambahkan: "Tindakannya saat ini merusak negara ini dan bertentangan dengan bagaimana seorang Royal (Keluarga Kerajaan Inggris) diharapkan untuk berperilaku."
Berbicara kepada Daily Star, Lady C mengatakan dia yakin Harry dan istrinya Meghan Markle masih bisa "menjual merek mereka" tanpa gelar kerajaan Inggris.
"Ini adalah solusi terbaik, karena membebaskan Harry menuruti kehendaknya sendiri, tanpa konsekuensi dan tanpa merusak institusi monarki Inggris, rakyat Inggris dan dirinya sendiri,” ujar pakar kerajaan itu.
Menurutnya, keputusan itu justru akan membebaskan Harry. Sebab Harry dinilai sudah 'cukup besar' sehingga tidak membutuhkan gelar kerajaannya.
"Dia melampaui itu, dia tidak membutuhkannya (gelar kerajaan), itu adalah belenggu yang bisa dia lakukan tanpanya. Dia terlalu besar untuk itu sekarang."
"Dia masih (akan) mendapat publisitas. Dia masih mendapat perhatian," tambah Lady C.
Pasangan itu kata dia, juga masih bisa menjual merek mereka, memanfaatkan identitas mereka.
Tapi setidaknya pencopotan gelar sementara itu tidak akan menimbulkan kebingungan di publik.
Utamanya terkait fakta bahwa dia melakukan “pekerjaannya sekarang” sebagai individu, dan bukan sebagai anggota keluarga kerajaan Inggris.
Sebab menurutnya, keluarga kerajaan Inggris seharusnya memiliki kewajiban kepada bangsa dan rakyat bangsanya.
Daily Star telah menghubungi perwakilan Pangeran Harry tentang petisi tersebut.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pangeran Harry “Rusak Negara,” Ribuan Orang Tanda Tangan Petisi Copot Gelar Kerajaannya"