Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Drama Korea tak henti membius masyarakat Indonesia dengan alur cerita dan tokohnya yang menarik.
Setelah Vincenzo, media sosial kembali diramaikan dengan drama Korea berjudul “Move To Heaven”.
Drama ini sendiri menceritakan tentang Han Geu-ru (diperankan oleh Tang Joon-sang), seorang pemuda berusia 20 tahun yang mengidap sindrom Asperger.
Setelah sang ayah meninggal, Han Geu-ru harus melanjutkan bisnis sang Ayah yaitu “Move To Heaven” bersama pamannya, Cho Sang-gu (diperankan oleh Lee Je-hoon).
Tugas utamanya adalah membersihkan TKP dan menata barang-barang milik orang yang sudah meninggal.
Drama ini sukses mendapatkan sorotan karena ide cerita yang unik dan membuat penonton menangis.
Bahkan, dalam sebuah interview, Lee Je-hoon mengaku bahwa dirinya menangis saat pertama kali membaca naskah “Move To Heaven”.
Baca Juga: Dicasting untuk Drama Original Netflix, Lee Je Hoon dapat Peran Utama!
Lantas, apa sih yang dimaksud dengan sindrom Asperger seperti yang dialami oleh Han Geu-ru?
Melansir Healthline via Kompas.com, sidrom Asperger adalah salah satu gangguan spektrum autisme (ASD) yang mengganggu saraf.
Berikut adalah beberapa fakta mengenai sindrom Asperger yang penting untuk diketahui.
Gejala terlihat sejak kecil
Dikutip dari WebMD dan Kompas.com, gejala sindrom Asperger sudah terlihat sejak kecil yang meliputi:
- Tidak dapat melakukan kontak mata
- Bingung atau tidak dapat merespons ketika diajak berbicara
- Kesulitan dengan interaksi sosial
- Menunjukkan sedikit emosi
- Berbicara dengan kaku dan datar sehingga terdengar seperti robot
- Berpegang teguh pada apa yang mereka pikirkan
- Fokus pada aturan dan rutinitas
- Terlibat dalam perilaku berulang
Diklasifikasikan sebagai autisme berfungsi tinggi
Autisme berfungsi tinggi artinya adalah penderitanya tidak mengalami gangguan keterampilan bahasa atau perkembangan kognitif.
Penderita sindrom Asperger bisa dikategorikan memiliki kecerdasan yang normal atau bahkan di atas normal.
Mereka juga dapat bersekolah di sekolah umum dan melakukan pekerjaan seperti orang normal.
Baca Juga: Jangan Pernah Lagi Mempercayai Mitos-mitos Kesehatan Ini, Termasuk Autisme Karena Vaksinasi
Tidak dapat disembuhkan
Sindrom Asperger tidak bisa disembuhkan, namun dengan intervensi dan diagnosis dini, penderitanya dapat mendapatkan terapi.
Terapi ini meliputi pelatihan keterampilan sosial, terapi wicara-bahasa, terapi perilaku-kognitif (CBT), dan lain-lainnya.
Dengan begitu, anak denan sindrom Asperger dapat menjalin hubungan sosial, mencapai potensi mereka dan menjalankan hidup yang produktif.
(*)