Grid.ID – Dalam rangka memajukan ekonomi digital dan memastikan keberlangsungan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Barat melakukan kolaborasi strategis dengan Shopee. Kolaborasi tersebut diwujudkan lewat program program UMKM Go Digital dan Go Global.
Langkah kolaborasi diambil sebagai dukungan atas keputusan Kementrian Koperasi dan UMKM yang berhasil mencegah proses impor berbagai produk luar negeri melalui media marketplace.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, melalui kerja sama tersebut sebanyak 5.000 desa akan dibekali dengan perangkat komputer yang nantinya akan digunakan sebagai media pelatihan sekaligus berjualan online.
“Ini peristiwa luar biasa. Transformasi digital paling masif di republik ini ada di Jawa Barat. Nantinya akan ada 5.000 pusat digital desa yang infrastrukturnya akan didukung Shopee. Jadi revolusi digital di Jabar tidak setengah-setengah tapi langsung transformasi yang sangat cepat,” jelas pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut melalui pernyataan resmi, Rabu (2/7/2021).
Kang Emil menjelaskan, proses pelatihan yang diberikan mencakup edukasi digitalisasi produk UMKM berupa tahapan untuk membuka toko online melalui Shopee, serta pendampingan bisnis dan fasilitas pendukung bisnis lainnya. Dengan demikian, produk UMKM bisa dikenal dan mampu menjangkau lebih banyak pelanggan.
“Nantinya produk desa yang tadinya pasarnya terbatas bisa memiliki akses ke seluruh Indonesia. Bahkan nanti bisa ekspor,” ungkap Kang Emil.
Terkait dengan lingkup bisnis UMKM, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto mengatakan, kerja sama tersebut nantinya akan menghadirkan beragam kategori produk. Mulai dari tekstil, barang kulit, kerajinan kayu, batik sunda, dan lain sebagainya.
“Shopee melihat Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang besar dengan beragam kategori produk. Kami (Shopee) yakin (produk-produk tersebut) sudah siap bersaing,” ujarnya.
Baca Juga: Tips Makeup Agar Terlihat Lebih Muda, Para Wanita Wajib Tahu Nih!
Saat ini, kerja sama keduanya telah melahirkan tiga lokasi percontohan yang berada di Desa Megamendung di Kota Bogor, Desa Tanjung Wangi di Kota Subang, dan Desa Kertayasa di Kabupaten Pangandaran. Masing-masing lokasi mendapatkan sarana berupa dua buah laptop beserta pelatihan dari tim Shopee melalui Shopee Village Center.
Christin berharap, melalui kolaborasi Shopee dengan Pemrov Jawa Barat, UMKM lokal dapat terus bertumbuh sekaligus menapaki tangga kesuksesan.
“Semoga dengan berbagai inisiatif yang diberikan, kita bisa sama-sama mengawali suksesnya UMKM tanah air dengan Go Digital dan dilanjutkan hingga Go Global bersama Shopee,” kata Christin.
Kolaborasi Permrov Jawa Barat dengan Shopee Indonesia turut mendapat apresiasi dari Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.
Menurutnya, dukungan Shopee dapat membantu terwujudnya digitalisasi UMKM Indonesia. Ia mengutip data World Bank yang menyebutkan sebanyak 48,5 persen responden wiraswasta sangat mengandalkan marketplace untuk mengembangkan bisnis mereka.
“Saya kira Jawa Barat memiliki keunggulan karena dekat dengan Jabodetabek yang merupakan pusat ekonomi yang memiliki daya beli tinggi,” katanya.
Melalui kerjasama ini, Teten berharap Shopee dapat ikut membantu akselerasi digitalisasi UMKM nasional di tengah pandemi.
“Saat ini kita ada sekitar 12 juta UMKM yang terhubung dengan platform digital. Kita targetkan di tahun 2024 ada 30 juta UMKM,” kata Teten.
Berharap diikuti oleh marketplace lain
Di samping mengumumkan penguatan kerja sama Pemrov Jawa Barat dan Shopee, Emil tidak lupa mengapresiasi langkah Teten yang membatasi impor produk dari luar negeri. Keputusan tersebut dinilai Emil sebagai langkah bijak untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung kiprah UMKM lokal.
“Saya ingin sampaikan apresiasi ini buat Pak Menteri, sekarang impor dihentikan,” ujar Kang Emil.
Emil berharap, jejak Shopee dalam mengadakan program pelatihan UMKM dapat ditiru oleh marketplace lainnya. Terutama dalam hal mendukung gerakan cinta produk dalam negeri. Ia juga berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan serta kebijakan serupa.
“Sekarang Shopee menjadi adalah mitra utama RI dalam mengekspor barang UMKM sampai bikin sekolahnya. Jangan sampai Shopee sendiri sudah mengikuti regulasi tapi brand-brand lain tidak. Saya rasa ini kewenangannya ada di pusat,” tutup Kang Emil.
Sebagai informasi, Shopee saat ini telah menjalankan berbagai program tambahan untuk UMKM. Salah satunya melalui pelatihan UMKM Go Digital dan Go Global yang diselenggarakan melalui Kampus Ekspor Shopee di Kota Solo, Jawa Tengah.