Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Televisi adalah bagian penting dari kehidupan setiap anak.
Mulai dari menyaksikan tontonan pahlawan super sampai hiburan lainnya.
Televisi membangun karakter dan kepribadian, bahkan memiliki kekuatan untuk mengubah sikap dan cara pandang terhadap kehidupan.
Dilansir Grid.ID dari Parenting Firstcry, menonton televisi bisa memberikan banyak manfaat pada anak, seperti hiburan, pendidikan, olahraga, meningkatkan prestasi akademik, meningkatkan keterampilan bahasa dan emosional, serta menumbuhkan pemikiran mandiri.
Akan tetapi, jika tontonan tidak tepat dan tak didampingi orangtua, anak juga bisa terkena dampak negatifnya.
Beberapa dampak negatif menonton televisi bagi anak-anak, yaitu:
1. Menghabiskan waktu
Anak-anak bisa menghabiskan terlalu banyak waktu di depan televisi.
2. Kurangnya keterampilan bahasa dan sosial
Hal ini mungkin tampak bertentangan dengan efek positif TV yang disebutkan sebelumnya, tetapi ini berlaku terutama untuk anak-anak di bawah usia dua tahun.
Otak bayi berada dalam tahap perkembangan sebelum usia dua tahun.
Ini adalah saat otak rewires dan mendorong pembelajaran sosial dan emosional.
TV tidak tersenyum, berbicara, atau berinteraksi dengan anak secara psikologis pada tingkat pribadi.
3. Membunuh kreativitas dan imajinasi
Jika anak menghabiskan terlalu banyak waktu di TV daripada pergi keluar dan menjelajahi dunia nyata, ia tidak akan dapat mengembangkan imajinasi yang kuat.
4. Kurang fokus
Anak-anak yang menghabiskan lebih dari 2 hingga 3 jam di depan layar setiap hari sering kali mengalami kurang fokus di lingkungan kelas.
5. Tidak produktif
Jika anak terus-menerus menonton TV dan tidak memiliki pencapaian dalam kehidupan akademis, sosial, atau emosionalnya, maka semua waktu yang dihabiskan di depan layar hanyalah sia-sia.
6. Obesitas
Anak-anak yang terlalu banyak menonton TV berisiko mengalami obesitas dan gangguan kesehatan lainnya.
7. Risiko kesehatan jantung dan mata
Anak-anak yang terlalu banyak menonton TV berisiko terkena sindrom mata malas.
Pada kondisi ini, anak mengalami penglihatan kabur.
8. Perilaku negatif
Menurut penelitian, terlalu banyak menonton TV dapat mengubah struktur otak dan mendorong perilaku negatif, terutama kekerasan dan agresi.
Dampak lain menonton televisi pada anak juga bisa memengaruhi perubahan emosional, citra diri, dan masalah belajar.
Apa yang dapat dilakukan orangtua untuk melindungi anaknya dari dampak buruk televisi?
Orang tua dapat melakukan:
- Batasi jumlah jam yang dihabiskan anak di depan TV.
- Pastikan anak melihat acara TV yang berkualitas, bukan yang tidak pantas.
- Menonton TV bersama anak agar yakin bahwa konten yang dikonsumsi bersifat informatif, edukatif, dan interaktif. Hal ini juga dapat menumbuhkan ikatan antara orangtua dan anak.
- Jauhkan TV dari kamar tidur dan matikan TV di akhir acara.
- Bantu anak mengembangkan hubungan yang sehat antara waktu menonton TV dan menyelesaikan tugas.
- Cobalah untuk tidak membuat aturan terlalu ketat, karena dapat menyebabkan hubungan negatif antara anak dan TV.
(*)