"Dan tidak meninggalkan warisan apa-apa karena kami keluarga sederhana, ayah saya pekerja biasa, ibu saya sales asuransi jadi pendapatan sebulan hanya pas-pasan kebutuhan sehari-hari."
"Ketika ayah saya meninggal, di situlah titik balik harus berubah, harus menjadi tulang punggung keluarga, adik saya kecil-kecil, dan saya harus kuliah juga.”
"Saya berpikir saya anak laki-laki masa menyerah, ya saya harus fight dong. Kemarin ayah yang menafkahi, tapi setelah ayah enggak ada, saya,” kenang Andre Taulany dalam vlog Merry Riana pada 7 Agustus 202.
Tak mau berpangku tangan, Andre Taulany akhirnya nekat kuliah sambil bekerja sebagai kliring man di bank.
“Pertama kali saya dapat kerja jadi kliring man di bank. Saat itu masih kuliah, kliring tuh nganter-nganterin warkat."
"Dulu kita transfer uang ke bank lain, jadi setelah isi aplikasi dibuatlah warkat, warkatnya kita bawa ke Bank Indonesia, di sana kita tukeran dengan bank yang akan ditransfer,” imbuhnya.
Beban di pundak Andre Taulany semakin berat karena saat itu ia ternyata menjalankan 3 peran sekaligus, yakni mahasiswa, pagawai bank dan anak band.
“Pagi saya kerja, pulang sore jam 5. Kalau enggak ada kuliah malam saya lembur. Tapi kalau ada kuliah malam saya lanjut kuliah."
"Pulang jam 10 dari kampus saya langsung ke studio, kebetulan tahun 1995 Stinky demonya udah diterima, rekaman,” tutur Andre Taulany lagi.