Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kita telah banyak tahu tentang makanan yang memengaruhi lemak tubuh dan kesehatan jantung.
Tapi apakah kamu pernah mempertimbangkan bagaimana makanan dapat mempengaruhi organ hati?
Menurut Kristin Kirkpatrick, RD, ahli diet di Klinik Cleveland, menjelaskan bahwa hati memang seharusnya memiliki beberapa lemak.
Namun, setelah mendapat lebih dari 10% lemak, kamu dapat menderita penyakit hati berlemak non-alkohol.
Inilah yang harus diwaspadai kita semua.
Untuk lebih jelasnya, simak 5 jenis makanan dan minuman yang bisa merusak organ hati ini.
Grid.ID telah melansirnya dari laman Eatthis.com.
1. Gula dan minuman manis
"Ada beberapa hal yang sangat jelas berkontribusi pada produksi lemak berlebih di hati dan gula adalah salah satunya," kata Kirkpatrick.
Sumber terbesar masalah ini adalah minuman manis seperti soda dan minuman olahraga, makanan penutup biji-bijian, minuman buah, permen, dan makanan penutup berbahan dasar susu.
2. Karbohidrat halus
Roti putih, roti hamburger dan hotdog, adonan pizza, kerupuk, nasi putih, dan pasta, semuanya terbuat dari tepung putih halus tanpa serat dan tambahan gula.
Nah, makan makanan ini meningkatkan gula darah, yang mana dapat menyebabkan resistensi insulin, penyebab utama infiltrasi lemak hati.
3. Makanan olahan
Makanan olahan tidak hanya mengandung karbohidrat olahan dan gula, tetapi juga sering mengandung garam.
Penelitian pada hewan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa asupan natrium yang tinggi dapat menyebabkan risiko tinggi kerusakan hati dan fibrosis.
4. Daging Merah
Daging merah dan makanan lain yang tinggi lemak jenuh (makanan yang digoreng, susu murni, dan keju) telah dikaitkan dengan penyakit hati berlemak non-alkohol.
5. Alkohol
Bahkan, penggunaan alkohol dalam jumlah sedang dapat menyebabkan akumulasi lemak tambahan di hati, terutama bagi orang-orang dengan penyakit hati berlemak non-alkohol.
Kesehatan hati yang baik adalah kombinasi dari pengurangan racun yang kamu konsumsi, termasuk gula, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh.
(*)