"Sebenernya tim aku kan dari Riau, cuma di Riau itu udah dinego, udah dibeli sama pengusaha Malaysia," ujarnya.
Selain itu, Atta mengaku menginginkan klub sepak bola yang memberikan saham mayoritas kepadanya.
"Milik pribadi yang mau ngasih saham 20% 30% kan minoritas, kalo minoritas tu aku kurang greget," lanjut Atta.
Tak hanya itu, tim dari Pati yang terdiri dari anak-anak muda membuat Atta tergerak untuk memilih Pati sebagai klub sepak bolanya.
"Di Pati itu semangatnya baru, di sana tim-timnya anak-anak muda, umur-umur 21 tahun lagi kenceng-kenceng banget, kuat-kuat banget, itu yang pengen dibangun," sambungnya.
Dirinya mengaku ingin mengembangkan potensi anak muda di Indonesia.
"Pengen lihat anak-anak muda muncul," kata Atta.
(*)