Find Us On Social Media :

Heboh Video Anggota Satpol PP Rusak Alat Musik Hasil Razia Pengamen, Ifan Seventeen Ikut Sakit Hati: Gitar Diperlakukan Seperti Miras

By Mahdiyah, Senin, 7 Juni 2021 | 19:43 WIB

Ifan Seventeen

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Baru-baru ini, sebuah video tentang aksi anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggegerkan jagat maya.

Betapa tidak? Dalam unggahan akun @lambe_turah, dalam video itu tampak seorang anggota Satpol PP dan dibantu oleh anggota wanita tengah merusak beberapa alat musik.

Diketahui alat musik tersebut adalah hasil sitaan dari para pengamen jalanan.

Dalam unggahan tersebut, diketahui bahwa hal tersebut dilakukan oleh anggota Satpol PP Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Video itu pun langsung beredar luas dan menjadi viral di masyarakat.

Sontak hal itu pun banjir kritik pedas dari berbagai pihak.

Pasalnya, hal itu dinilai tak pantas dilakukan oleh para anggota Satpol PP.

Baca Juga: Viral Video Anggota Satpol PP Rusak Ukulele Hasil Razia Pengamen Jalanan, Anang Hermansyah Ikut Geram: Kok Bisa?

Selain itu, banyak pihak menilai hal itu bukanlah solusi yang tepat untuk menangani pengamen jalanan.

Hal itu ternyata juga membuat Ifan Seventeen sakit hati.

Melalui akun Instagram pribadi miliknya @ifanseventeen, ia mengunggah ulang video tersebut.

Sebagai seorang yang berkecimpung di dunia musik, suami Citra Monica ini pun mengaku hatinya teriris.

"Sebagai seorang musisi, TERIRIS rasanya gitar diperlakukan seperti miras dan narkoba," tulis Ifan di caption.

Pelantun lagu "Kemarin" ini kian sedih lantaran hal itu terjadi di Pontianak yang merupakan daerah asalnya.

Baca Juga: Baru Seminggu Jadi Suami Citra Monica, Ifan Seventeen Ngeluh dengan Perbuatan Istrinya yang Bikin Bingung : Mengertilah Jeritan Hati Kami Wahai Istri

"Terlebih ini terjadi di kampung halamanku, Pontianak Kalimantan Barat," tulisnya di caption.

Pentolan band "Seventeen" ini pun berpendapat bahwa seharusnya pemimpin itu memiliki kebijaksaan dalam mengambil keputusan.

"Karna kami memilih pemimpin bukan hanya butuh KETEGASANNYA, namun juga kelembutan hati dan kebijaksanaannya dalam mengambil setiap keputusan," lanjut Ifan.

(*)