Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Dewasa ini, semakin banyak orang yang menyadari pentingnya berinvestasi.
Ada berbagai jenis investasi yang dapat dilakukan, salah satunya adalah investasi emas.
Sebagaimana yang telah diketahui, investasi emas adalah investasi yang paling sering dipilih oleh berbagai kalangan.
Mulai dari generasi milenial hingga baby boomers, investasi emas seakan-akan telah menjadi primadona.
Alasannya, investasi emas dianggap lebih aman dibandingkan instrumen lainnya karena terhindar dari inflasi dan suku bunga yang tinggi.
Selain itu, melansir Kompas.com, ada beberapa keuntungan lainnya dalam berinvestasi emas, di antaranya adalah:
- Jadi alat tukar saat krisis karena tidak terpengaruh inflasi
- Jadi dana darurat karena mudah dicairkan menjadi dana tunai
- Tidak ada bunga, bahkan Pegadaian hanya akan mengenakan biaya administrasi atau biaya titip sekali saja
- Tidak menghasilkan return cash flow dan justru menghasilkan capital gain, terlebih jika berinvestasi dalam jangka panjang.
Sayangnya, hingga saat ini masih banyak orang yang ragu untuk investasi emas karena harganya yang naik turun.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa waktu terbaik untuk membeli emas adalah ketika harganya turun.
Namun benarkah demikian?
Melansir Kontan.co.id, menurut Indra Sjuriah, Co-Founder salah satu penyedia jasa layanan rencana emas, jawabannya ternyata bukan keduanya.
Indra menyebutkan bahwa waktu yang tepat untuk berinvestasi emas adalah saat kita memiliki dana untuk membelinya.
“Jadi, tidak perlu menunggu momentum saat harga emas naik atau turun, sebab harga emas membutuhkan jangka waktu yang panjang agar naik secara signifikan,”
“Oleh karena itu, ketika berinvestasi emas disarankan minimal selama 5 tahun atau setidaknya 10 tahun," ujarnya.
(*)