"Pertama enggak apa-apa sih ya, tapi tiap hari digituin lama-lama kok nyebelin ya. Ganggu banget," kata Zora.
"Jadi mereka menyerang ke pemain juga, ke Panji terutama, sekali dua kali enggak apa-apa ya. Tapi kalau terus-terusan jadi mengganggu," sambungnya.
Zora yang memerankan sebagai Ratu, istri pertama Pak Tirta itu menjelaskan cerita tersebut tak bermaksud mengkampanyekan poligami dalam kehidupan atau pun menghancurkan masa depan anak.
Tapi para pemain hanya menjalankan tugas sebagai aktor yang bisa membuat penonton menerima karakter mereka dalam sinetron tersebut.
"Jadi di sini kan kita pemain, kita bertugas memerankan secara baik, sampai orang bisa menerima karakter kita dirasa banget," tutur Zora.
"Kita nggak ada maksud untuk menghancurkan masa depan anak orang segala macam. Kita di sini benar-benar untuk bekerja," pungkasnya.
(*)