Find Us On Social Media :

Tak Cukup Sampai Mendidih, Ternyata Begini Cara Masak Air Keran yang Aman untuk Diminum Menurut Saran Dokter!

By None, Jumat, 11 Juni 2021 | 12:29 WIB

ilustrasi air putih

Grid.ID - Meski sudah banyak orang yang meminum air kemasan galon, tak sedikit juga yang memilih merebus air keran untuk konsumsi sehari-hari.

Air keran memang bisa direbus dan aman untuk dikonsumsi, asalkan pengolahannya benar.

Salah satu kelebihan air keran adalah harganya yang cenderung lebih murah ketimbang air kemasan botol atau galon.

Tapi sebenarnya baik air galon maupun air masak sama-sama punya kelebihan dan kekurangan, loh!

Untuk masak air, anda bisa gunakan air keran yang tanpa biaya, walaupun bisa menghabiskan gas karena harus dimasak.

Namun, bukan berarti air mentah yang dimasak ini tidak layak konsumsi, lo!

Kuncinya ada di cara merebusnya.

Baca Juga: Termasuk Minum Air Putih Terlalu Banyak, 5 Kebiasaan yang Tidak Boleh Dilakukan Sebelum Olahraga Lari, Sudah Tahukah Kamu?

Dokter pun merekomendasikan cara memasak air yang benar agar semua kuman dan patogen mati.

Mari kita simak ulasan lengkap berikut ini.

Air galon tidak untuk semua orang

Air dari dispenser juga tidak selamanya bebas kuman.

Memang, biasanya orang dewasa tidak mengalami keluhan atau gangguan saat mengonsumsi air galon.

Namun, ada baiknya jika dikonsumsi oleh anak-anak, air galon dimasak terlebih dahulu.

Air yang digunakan untuk membuat susu sebaiknya dimasak terlebih dahulu sampai 100 derajat celsius.

Hal ini dilakukan untuk membunuh kuman yang masih tersisa sampai tuntas.

Baca Juga: Pantas Saja Ussy Sulistiawaty Masih Terlihat Cantik dan Sehat Menjelang Kepala Empat, Ternyata Rutin Minum Air Putih Jadi Rahasia Istri Andhika Pratama Ini

Lalu, bagaimana cara merebus air samapi layak dikonsumsi sehari-hari?

Dokter Mulyadi Tedjapranata dari Klinik Medizone, Jakarta Utara, membongkar caranya.

Cara merebus air untuk konsumsi sehari-hari

Keracunan tidak melulu berasal dari makanan.

Air minum juga bisa menjadi sumber kuman.

”Pada air mentah, banyak kuman yang bisa menimbulkan gejala keracunan, seperti diare,” kata dr. Mulyadi Tedjapranata

Maka, memasak air menjadi penting untuk membunuh kuman yang ada di air.

Mulyadi menjelaskan, banyak orang keracunan karena tidak memasak air dengan cara yang benar.

Baca Juga: Ramadhan 2021 Segera Tiba, Inilah Takaran Air Putih yang Wajib Diperhatikan Usai Sahur Agar Tidak Dehidrasi Ketika Jalankan Puasa

Anggapannya, mendidih saja sudah cukup.

”Padahal, air harus dimasak pada suhu 100 derajat celsius selama 5 sampai 10 menit, baru dimatikan,” kata Mulyadi.

Dengan demikian, kuman baru benar-benar akan mati

Ciri-ciri Air Tercemar

Kebanyakan air minum isi ulang di depot pinggir jalanan maupun air mentah sebelum direbus bisa menampakkan ciri-ciri air tercemar.

Padahal, air minum yang sehat dan layak konsumsi seharusnya melewati proses penyaringan atau penyulingan yang ketat.

Proses tersebut dilakukan guna mengurangi bahaya penyakit yang ditularkan oleh mikroba dalam air.

Nah, dikutip dari Kompas.com, berikut ciri-ciri air yang tercemar yang berbahaya jika dikonsumsi berikut ini.

Baca Juga: Produksi ASI Melimpah Saat Puasa, Begini Tips Bagi Busui yang Tetap Menjalani Puasa Ramadhan!

1. Airnya keruh

Pada proses penyulingan, umumnya warna air yang bening merupakan kunci penting untuk menguji seberapa baik kualitas air tersebut.

Kita bisa langsung mengetahui apa air minum tersebut tercemar atau tidak lewat mata telanjang.

Coba perhatikan apakah air terlihat keruh berawan atau bening.

Warna air minum yang keruh umumnya disebabkan oleh sejumlah partikel mikroba yang tidak bisa terlihat dengan jelas.

2. Air memiliki rasa aneh dan berbau

Pernahkah anda mencium bau aneh pada air yang akan diminum?

Sebelum meminum air, entah dari air minum isi ulang, air minum kemasan, atau air minum langsung dari keran, kita bisa mencium aromanya terlebih dahulu.

Air minum tercemar bisa dicium dari aromanya karena mineral yang terkontaminasi dengan senyawa kimia bisa mengeluarkan aroma tertentu.

Baca Juga: Tak Disangka, 5 Manfaat Luar Biasa ini Bisa Langsung Terasa Kalau Minum Air Hangat Saat Sahur

Tidak jarang juga, dengan banyaknya senyawa organik sintetis dalam air bisa meninggalkan rasa yang aneh dan berbau.

Hal ini kemungkinan besar terjadi ketika sumber air minum logam seperti arsenik, kromium, atau timbal.

Jika demikian, artinya air minum tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.

3. Air minum tercemar akan meninggalkan noda

Air keran atau air minum yang terkontaminasi, umumnya akan meninggalkan jejak pada benda-beda tertentu.

Perhatikan apakah, air minum yang biasa kamu minum dari keran meninggalkan warna seperti hijau kebiruan.

Itu bisa menjadi ciri air minum terkontaminasi oleh tembaga atau zat klorin.

Pada paparan tembaga yang tinggi, hal ini dapat menyebabkan masalah seperti anemia, masalah pencernaan, atau bahkan kerusakan hati dan ginjal.

Baca Juga: Iseng Mengganti Air Putih dengan Air Kelapa untuk Memasak Nasi di Rice Cooker, Hasilnya Justru Bikin Ketagihan

Bahaya Minum Air Putih Sisa Kemarin

Apakah air putih yang dibiarkan semalaman baik untuk kesehatan?

Perlu diketahui, air minum di gelas yang tidak ditutup bisa terpapar debu, kotoran, dan bahan lain yang kurang menyehatkan bagi kita.

Wadah yang sebelumnya kita pakai untuk minum juga bisa terkontaminasi air liur dan bakteri dari tubuh kita.

"Jika dibiarkan berinkubasi selama berjam-jam, partikel itu berpotensi mencemari air, dan membuat kita sakit dengan membawa kembali bakteri itu," kata Marc Leavey, MD. spesialis perawatan primer di Mercy Medical Center di Massachusetts, Amerika Serikat.

"Setelah kita meletakkan bibir ke ujung botol atau gelas, kita seharusnya mengonsumsi air di dalam botol itu sekaligus, dan kemudian mencuci atau membuangnya."

Memang, bakteri yang berasal dari tubuh kita kecil kemungkinannya membuat kita sakit.

Baca Juga: Bukan Hanya Autoimun, Ashanty Juga Harus Terima Kenyataan Penyakit Batu Ginjal Bersarang di Tubuhnya, Simak 5 Langkah Mudah Mencegah Kondisi Serius Ini!

Namun perlu diperhatikan, tidak disarankan berbagi botol minum dengan orang lain.

Seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien transplantasi, orang yang menjalani kemoterapi, atau penderita HIV/AIDS tidak boleh terkena air yang terkontaminasi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Air Mendidih Saja Belum Cukup