“Jadi rumah induk kita mau renovasi jadi Maskanul Huffadz Batam,” lanjut Oki Setiana Dewi.
Terlihat ada tangga kecil yang digunakan menuju atap rumah.
Menurut penuturan Oki Setiana Dewi, tangga tersebut dibuat langsung oleh sang ayah.
Maka tak heran hunian tersebut sangat berarti bagi wanita kelahiran 13 Januari 1989 tersebut.
“Tangga naik ke sini, itu papah yang ngerjainnya sendiri dengan tangan sendiri. Jadi papah yang nyemen sendiri, papah yang ngeramikin sendiri,” katanya.
Dalam proses renovasi, ibu empat orang anak tersebut tak akan melakukan banyak perubahan.
Dengan begitu, kenangan bersama keluarganya tidak akan hilang.
“Karena kalau dirubah nanti kenangannya hilang. Rumah ini mahal bagi saya karena rumah ini penuh dengan kenangan,” jelasnya.
Rencananya, hunian dengan dominasi cat putih tersebut akan menampung sekitar 20 sampai 30 santri.
Ia sangat berharap dengan keberadaan para santri itu bisa mejadi ladang pahala bagi sang ayah yang belum lama ini pergi untuk selamanya.
“Rumah ini tidak akan pernah kami jual insya Allah. Rumah induk, rumah yang penuh dengan kenangan, rumah di mana saya, Sindy, Ricis dibesarkan, di mana kami hidup bahagia.”
“Rumah ini akan hidup dengan para penghafal Qu’an dan mudah-mudahan pahalanya akan sampai ke papah insya Allah,” ungkap istri Ory Vitrio itu.
(*)