Dia mengatakan, pengalamannya menjadi bagian dari "involusi" yang terjadi di China dewasa ini.
Generasi yang terlibat
Dalam istilah antropologi, "involusi" atau "neijuan" dalam bahasa China - secara harfiah diartikan sebagai keriting - mengacu pada sebuah konsep sosial di mana pertumbuhan populasi tidak menghasilkan produktivitas atau mengembangkan inovasi.
Dewasa ini, istilah ini digunakan secara luas untuk mengungkapkan perasaan kelelahan.
Istilah ini dimulai dari kampus paling elit di negara itu, saat foto-foto mahasiswa yang bekerja keras sangat ekstrem menjadi viral di internet tahun lalu.
Baca Juga: China Hapus Adegan Lady Gaga, Justin Bieber dan BTS di Friends: The Reunion, Kenapa?
Dalam satu foto, seorang mahasiswa dari Universitas Tsinghua mengoperasikan laptop sambil mengendarai sepeda.
Para mahasiswa menobatkannya sebagai "Raja Involusi Tsinghua", dan gagasan mengenai involusi mulai terkenal di seluruh generasi muda China, terutama di kalangan milenial yang lahir setelah 1990an, dan Generasi Z.
Dalam media sosial Weibo, tagar yang terkait dengan involusi telah dilihat lebih dari 1 miliar kali.
Kata ini juga masuk ke dalam bagan popular dari 10 kata kunci teratas di China tahun kemarin.
"Para pemuda terus merasakan jika mereka tidak bekerja keras atau berpartisipasi dalam kompetisi, mereka akan tersingkirkan dari masyarakat, tapi mereka tidak melihat sebuah terobosan bagi mereka sendiri, meskipun telah berusaha berulang kali," kata Professor Biao Xiang dari Universitas Oxford.
"Generasi orang tua kami memiliki (tantangan) sendiri, tapi juga peluangnya. Segalanya baru. Selama Anda memiliki gagasan dan keberanian, pasti ada kesempatan yang baik untuk meraih sukses," kata Sun Ke.