Begitu pula dengan hal-hal lain yang diinginkannya dalam pernikahan, maka Maya Septha jadi garda terdepan untuk keawetan rumah tangganya.
"Jika ingin mesra, maka sikap SAYA harus mesra. Jika ingin harmonis, maka kelakuan SAYA harus mendukung keharmonisan rumah tangga," terang Maya Septha.
Menurut Maya, keharmonisan rumah tangga dimulai dari dirinya sendiri tanpa menuntut pasangan untuk berubah.
"Kenapa SAYA? Kenapa nggak DIA aja? Karena kita nggak bisa atur kelakuan orang lain. Nggak bisa atur apa yg pasangan kita harus lakukan. Tapi kita bisa atur diri kita sendiri," imbuh Maya.
Tak ingin ribet soal rumah tangganya, Maya Septha tak pernah menuntut sang suami untuk memenuhi semua keinginannya.
"Saya belajar bahwa nggak ada pernikahan bahagia karena saling menuntut. Kita pun ngga suka dituntut untuk berubah jadi sesuatu yang bukan kita toh?" tambah Maya.
Mulai dari komunikasi sampai menerima pasangan apa adanya menjadi rahasia pernikahan Maya Septha dan Krisna tetap langgeng.
"Saat kita menerima pasangan apa adanya, mensyukuri apa yang ada, memuliakan pasangan kita, bersikap dan bertutur kata yang baik kepada pasangan kita,"
"Berfokus membahagiakan pasangan, maka pernikahan kita jadi bahagia," jelas Maya Septha.
Maya Septha tak pernah gengsi untuk memulai segala sesuatu terlebih dulu ketimbang kode-kode dengan suaminya.
"Dan semua dimulai dari DIRI KITA SENDIRI. Buat apa gengsi melakukan hal baik untuk suami/isteri kita sendiri?" tukas Maya.
(*)