Dalam prosesnya, maka jaringan parut terbentuk.
Seiring perkembangan sirosis, semakin banyak jaringan parut yang terbentuk, sehingga membuat hati sulit untuk berfungsi (sirosis dekompensasi).
Kerusakan hati yang disebabkan oleh sirosis umumnya tidak dapat diperbaiki.
Tetapi jika sirosis hati didiagnosis lebih awal dan penyebabnya diobati, kerusakan lebih lanjut dapat dibatasi.
Sirosis sering tidak memiliki tanda atau gejala sampai kerusakan hati yang parah.
Ketika tanda dan gejala memang terjadi, bisa seperti:
- Kelelahan
- Mudah berdarah atau memar
- Kehilangan selera makan
- Mual
- Pembengkakan di kaki, kaki atau pergelangan kaki (edema)
- Penurunan berat badan
- Kulit yang gatal
- Perubahan warna kuning pada kulit dan mata (jaundice)
- Akumulasi cairan di perut (asites)
- Pembuluh darah seperti laba-laba di kulit
- Kemerahan di telapak tangan
- Untuk wanita, tidak adanya menstruasi yang tidak terkait dengan menopause
- Untuk pria, kehilangan gairah seks, pembesaran payudara (ginekomastia) atau atrofi testis
- Kebingungan, kantuk dan bicara cadel (ensefalopati hepatik)
Bagaimana dengan penyebab sirosis hati?
Hal-hal yang bisa menyebabkan sirosis hati, seperti:
1. Penyalahgunaan alkohol kronis
2. Hepatitis virus kronis (hepatitis B, C dan D)
3. Lemak menumpuk di hati (penyakit hati berlemak nonalkohol)