Find Us On Social Media :

Hanya Jualan Cilok dari Pukul 06.30 hingga Habis Isya, Pria Asal Jember Ini Bisa Punya 3 Apartemen dan 13 Kontrakan

By None, Minggu, 20 Juni 2021 | 11:01 WIB

Pemilik cilok Edy.

Warga Kelurahan Tegalgede Kecamatan Sumbersari itu memulai usaha sejak tahun 1997 lalu.

Sebelum menekuni bisnis ini, Harsono merupakan tukang ojek dengan sepeda hasil kredit.

Namun karena tidak mampu membayar, sepeda itu diambil dan uang mukanya dikembalikan.

"Akhirnya uang muka itu dibelikan becak," ucap dia.

Baca Juga: Masih Tinggal Bersama Orang Tuanya, Intip Megahnya Rumah Artis Jung So Min yang Sempat Tuai Sorotan, Ada Taman Bunga hingga Sayuran

Penghasilan dari becak tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya, dia dia juga sebagai honorer petugas kebersihan Dinas Pekerjaan Umum dan Cipta Karya Jember.

Ide awal berjualan cilok dari dari ayahnya yang juga berjualan cilok di Bali saat itu.

Sementara di Jember, masih belum ada cilok yang bahannya terbuat dari daging, yang ada hanya dari tepung.

Akhirnya, Harsono menangkap peluang itu dan mulai berjualan cilok.

Ketika ayahnya pulang dari Bali tahun 1997. Dia bersama istrinya menirukan bisnis bapaknya, yakni menjual cilok dari bahan daging sapi dicampur tepung.

"Modal awal dulu paling hanya Rp 20.000," ungkap dia.

Uang itu untuk membeli daging lalu diolah oleh istrinya menjadi cilok. Kemudian, Harsono memasarkan cilok ke berbagai tempat.