Saya akan pegang mayat tersebut. Kalau dua hari saya meninggal benar covid itu ada. Maaf saya tidak ada maksud memprovokasi tapi ini pernyataan hati saya. Namun jika saya tidak mati, maka teman teman bisa melihat dan menilainya bagaimana.
Demi Allah, Wa Allahi ini ungkapan pribadi tidak ada olok - olok dari siapa pun. Saya tidak percaya Covid19. Assalamu'alaikum warahmatullahi wa Barakatuh, Asep Sarkamullah," imbuhnya.
Kapolsek Ciwaru, Iptu Nurjani bertindak tegas dan telah menangkap tersangka berinisial AS di bengkel tambal ban di kawasan Ciwaru, Jawa Barat.
"Betul, pria itu kami amankan di bengkel tambal ban," kata Nurjani, dikutip dari Kompas.com, Senin (21/6/2021).
Tak mau video tersebut memprovokasi masyarakat, pihak Polsek Ciwaru akhirnya mendesak AS untuk mengutarakan permohonan maafnya.
AS juga meminta netizen untuk tidak menirukan tindakan yang dilakukannya.
"Assalamualaikum WR.WB, sadulur dimanapun berada, saya Sarkam yang saat ini tinggal di Desa Ciwaru.
Saya mau meminta maaf atas apa yang saya lakukan kemarin, dengan mengupload video ketidakpercayaan adanya Covid-19.
Saya sadar saat ini ada banyak orang yang sakit hati karena pernyataan saya, terutama satgas Covid, teman-teman jajarannya, serta orang-orang yang ada di Desa Ciwaru.
Untuk itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mulai sekarang saya menyesal dengan apa yang saya lakukan, dan untuk teman-teman jangan mengikuti jejak saya, dan menggunakan medsos dengan baik," ucap AS di Polsek Ciwaru.
(*)