Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Belakangan ini jagad media sosial dihebohkan oleh pernyataan salah seorang pemuda asal Kuningan, Jawa Barat tentang virus Covid-19.
Dalam videonya, pria tersebut menantang dirinya sendiri untuk memegang jenazah Covid-19.
Jika dalam waktu 2 hari ia meninggal dunia, maka virus Covid-19 benar-benar adanya.
Pernyataannya itu tentu membuat sebagian banyak netizen merasa geram.
Berikut celotehan dari tersangka TA di dalam video berdurasi 2 menit 50 detik yang diunggahnya di media sosial.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sadulur sadayana.
Punten saya membuat video ini dengan hati yang normal dan sadar dan dengan hati penuh kasih sayang.
Kaitan masalah covid punten saya pribadi punten tidak ada maksud memprovokator cuman ini mah penilaian pribadi saya.
Saya akan pegang mayat tersebut. Kalau dua hari saya meninggal benar covid itu ada. Maaf saya tidak ada maksud memprovokasi tapi ini pernyataan hati saya. Namun jika saya tidak mati, maka teman teman bisa melihat dan menilainya bagaimana.
Demi Allah, Wa Allahi ini ungkapan pribadi tidak ada olok - olok dari siapa pun. Saya tidak percaya Covid19. Assalamu'alaikum warahmatullahi wa Barakatuh, Asep Sarkamullah," imbuhnya.
Kapolsek Ciwaru, Iptu Nurjani bertindak tegas dan telah menangkap tersangka berinisial AS di bengkel tambal ban di kawasan Ciwaru, Jawa Barat.
"Betul, pria itu kami amankan di bengkel tambal ban," kata Nurjani, dikutip dari Kompas.com, Senin (21/6/2021).
Tak mau video tersebut memprovokasi masyarakat, pihak Polsek Ciwaru akhirnya mendesak AS untuk mengutarakan permohonan maafnya.
AS juga meminta netizen untuk tidak menirukan tindakan yang dilakukannya.
"Assalamualaikum WR.WB, sadulur dimanapun berada, saya Sarkam yang saat ini tinggal di Desa Ciwaru.
Saya mau meminta maaf atas apa yang saya lakukan kemarin, dengan mengupload video ketidakpercayaan adanya Covid-19.
Saya sadar saat ini ada banyak orang yang sakit hati karena pernyataan saya, terutama satgas Covid, teman-teman jajarannya, serta orang-orang yang ada di Desa Ciwaru.
Untuk itu saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mulai sekarang saya menyesal dengan apa yang saya lakukan, dan untuk teman-teman jangan mengikuti jejak saya, dan menggunakan medsos dengan baik," ucap AS di Polsek Ciwaru.
(*)