Find Us On Social Media :

Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Ahli Biologi Molekuler Minta Hentikan Sementara Penggunaan Tes GeNoSe

By Mahdiyah, Rabu, 23 Juni 2021 | 12:52 WIB

Foto Alat GeNoSe buatan UGM.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia diketahui kian melonjak tajam.

Ya, kasus terinfeksi virus Corona diketahui kian merebak di berbagai daerah di Indonesia.

Mengutip Tribunnews.com pada Rabu (23/6/2021), kasus Covid-19 di Tanah Air pun kian naik dari hari ke hari.

Pada 15 Juni 2021, tercatat 8.161 kasus covid-19.

Data tersebut pun naik menjadi 9.944 kasus pada 16 Juni 2021.

Tak berhenti di situ, kasus terinfeksi virus Corona ini pun mencapai hingga 12.624 kasus pada 17 Juni 2021 lalu.

Peningkatan kasus ini disebut mencapai 500 persen.

Baca Juga: Najwa Shihab Naik Pitam Difitnah Jadi Penyebab Berita Hoaks tentang Covid-19, sang Jurnalis Berulang Kali Beri Bantahan hingga Ngaku Capek: Sekali Lagi, Ini Bukan Tulisan Saya!

Namun, di tengah kasus yang kian melonjak tajam, ahli justru meminta tes GeNoSe dihentikan sementara.

Seperti yang diketahui, alat tes Covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM) ini sudah digunakan untuk syarat perjalanan di semua moda transportasi.

Namun, Ahmad Utomo, seorang ahli biologi molekuler, meminta agar pemerintah menghentikan penggunaan atas tes GeNoSe ini sementara waktu.

Mengutip dari KOMPAS.com pada Rabu (23/6/2021), menurutnya, seharusnya penggunaan alat tes ini mengunggu hasil validasi.

Sebelumnya, direncanakan tes validasi tersebut berlangsung sampai April 2021 dan akan dilakukan oleh tim peneliti secara independen.

"Ini sudah Juni, sejak Februari belum ada hasilnya. Ini kampus kita benar-benar merdeka ndak untuk melaporkan hasilnya," ujarnya.

Menurut Ahmad, akar masalah penularan yang kian merebak ini harus segera ditemukan.

Baca Juga: Jokowi Disoraki saat Tinjau Langsung Vaksinasi Covid-19 di Bogor, ini Alasan Oknum Pelaku

"(GeNoSe) harus dihentikan. Kita harus mencari masalah ledakan kasus, semua potensi masalah harus dicari. Apalagi tes kita masih lemah, tracing lemah, apalagi orang bisa ke mana-mana hanya berdasarkan GeNoSe," lanjutnya.

"GeNoSe boleh dipakai, Indonesia boleh berbeda dari negara lain, tapi tunjukkan dong hasil validasi eksternal. Kalau memang kampus kita dipercaya dan benar-benar merdeka dan hasilnya bagus, ya pakai," sambung Ahmad Utomo.

Sebelumnya, sempat heboh pernyataan beberapa netizen di sosial media perihal tes GeNoSe.

Para netizen mengaku memilih menggunakan tes GeNoSe untuk mendapatkan hasil negatif Covid-19.

Bahkan, seorang pelaku perjalanan mengaku memilih menggunakan tes GeNoSe yang menunjukkan hasil negatif, padahal berdasarkan tes swab antigen, dirinya dinyatakan positif Covid-19.

(*)