Dengan menggunakan bentuk pelecehan emosional ini, mereka menolak untuk terlibat dengan orang lain dalam percakapan yang sehat.
Apa pun yang mereka bagikan dengan pasangan mereka tidak ada gunanya atau jelas.
Tindakan menahan diri ini tidak hanya terbatas pada hubungan intim, tetapi juga dapat terjadi antara teman dan rekan kerja.
Seperti contohnya saat seorang rekan kerja yang bekerja sama dengan kamu dalam sebuah proyek dan menolak untuk membocorkan informasi penting dari klien sehingga kamu tampak tidak kompeten kepada atasan dan klienmu.
2.“Kamu terlalu sensitif. Kamu menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada. ”
Orang yang kasar secara emosional berupaya untuk membuat korban merasa tidak memiliki hak apa pun untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka.
Para korban mungkin sering mendengar pelaku secara konsisten mengatakan bahwa mereka terlalu sensitif, terlalu kekanak-kanakan, tidak memiliki selera humor, atau cenderung membuat masalah besar.
Realitas batin para korban disangkal dan tidak berlaku dan para pelaku secara tidak langsung memberitahu korban bahwa apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka alami adalah salah.
3. Menganggap sebagai lelucon – “Gendut banget sih! Bercanda doang, kok!"
Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang yang mengatakan kata-kata yang paling jahat dan menjengkelkan padamu?
Baca Juga: BCL Berjemur Cuma Pakai Kemben dan Rok Mini, Penamilannya Sukses Jadi Sorotan!