Find Us On Social Media :

Viral Pasien Kritis Covid-19 Sampai Harus Terbaring di Atas Mobil Pick Up, Begini Tanggapan Pihak RSUD Bekasi: Mereka Datang...

By Silmi Nur Aziza, Sabtu, 26 Juni 2021 | 10:27 WIB

Viral pasien kritis Covid-19 yang dirawat di atas pick up.

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur Aziza

Grid.ID - Belum lama ini, kita dapat menyaksikan betapa tajam peningkatan pasien Covid-19 di Indonesia.

Mengenaskan, beberapa pasien bahkan tidak bisa mendapat perawatan yang layak lantaran kondisi rumah sakit yang penuh.

Dan belakangan ini, viral di media sosial sebuah video yang menggambarkan sejumlah pasien Covid-19 tengah dirawat oleh petugas berpakaian alat pelindung diri (APD) di halaman parkiran hingga di atas mobil pikap di RSUD dr Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Melansir Tribunnews.com, video itu menunjukkan beberapa pasien terlihat tidur di atas tikar yang digelar di halaman parkir kendaraan.

Tak hanya itu, beberapa pasien tampak duduk di kursi roda dan beberapa tampak terbaring di atas mobil pikap.

Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Kusnanto Saidi membenarkan video tersebut.

Ia mengungkap bahwa kejadian tersebut terjadi pada Jumat (25/6/2021) pagi.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Segera Selamatkan Nyawa Warga yang Terkena Covid-19, Wakapolres Jakarta Selatan Tak Kuasa Menahan Air Mata Usai Tahu Warga yang Ditolongnya Akhirnya Meninggal Dunia

"Tadi pagi (kejadiannya), jadi karena pasien enggak sabar menunggu di kursi roda. Jadi memilih tidur," kata Kusnanto seperti dikutip dari Kompas.TV.

Lebih lanjut, Kustanto menjelaskan bahwa pasien datang dengan kondisi kritis sehingga langsung diperiksa petugas begitu tiba di rumah sakit.

"Mereka datang, kondisinya sudah sangat kritis, kami hadir dong, tidak harus diturunkan di tempat."

"Kami langsung sigap, petugas kami sigap untuk menangani langsung di mana pasien itu datang," ujar Kusnanto.

"Mereka datang dengan gejala (Covid-19) semua. Nanti pemeriksaan di tenda sama di lorong yang kita siapkan itu, triase namanya, pemeriksaan awal," tambahnya.

Ia menambahkan bahwa pasien di tenda darurat bukan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka akan diperiksa lebih dahulu dengan swab PCR sembari dilakukan perawatan.

Baca Juga: Vaksinasi Menjadi Satu-satunya Upaya Terbaik untuk Saat Ini, Presiden Joko Widodo Tegaskan Mengenai Pentingnya Vaksin Covid-19 di Masa Pandemi: Saya Minta Satu Hal yang Sederhana Ini..

"Ini (tenda) sebenarnya ruang screening, jadi pasien datang ada yang belum PCR ada yang sudah PCR. Nah, yang belum ter-PCR inilah yang ter-screening di sini sambil menunggu hasil PCR-nya ada," ujarnya.

Kusnanto menambahkan bahwa RSUD Kota Bekasi memiliki 365 tempat tidur dan 30 di antaranya disediakan di tenda darurat.

Hanya saja, pasien yang terus berdatangan menyebabkan RSUD Kehabisan tempat tidur baik di dalam rumah sakit maupun tenda darurat atau triase.

"Kapasitas bed yang kami sediakan di triase adalah 30 bed, ternyata masyarakat yang hadir untuk meminta bantuan layanan ke rumah sakit ini makin banyak dan tidak mungkin kami tolak," kata dia.

Pihaknya lantas menambah kapasitas tempat tidur dengan membuka ruang inap satu lantai berkapasitas 45 tempat tidur.

"Supaya masyarakat tidak terlihat seperti ini (di luar tenda) di triase, luar biasa ya karena antrean begitu tinggi," ucapnya.

Tak sampai di situ, pihak RSUD Kota Bekasi juga menutup satu lorong rumah sakit dan menempatkan 15 tempat tidur pasien di lorong tersebut.

Baca Juga: Wartawan di Pematangsiantar Tewas Tertembak di Tangan Seorang Pengusaha, Pelaku Mengaku Sakit Hati Gegara Pemberitaan yang Dibuat Korban

"Saya tutup satu lorong untuk penambahan bed triase, sebanyak 15 tempat tidur di lorong itu. Jadi mudah-mudahan mereka juga nyaman, petugas juga nyaman, petugas sehat selalu."

"Dan ini perhatian buat masyarakat ya bahwa Covid-19 itu ada dan nyata," tutur Kusnanto.

Pihak RSUD Kota Bekasi bahkan sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk merujuk pasien ke rumah sakit lain.

"Sudah kordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengurai pasien-pasien rujuk ke rumah sakit tipe D, rumah sakit yang ada di Bekasi yang swasta dan kami juga rujuk ke Jakarta," ujar dia.

(*)