Teman-temannya ingat, Aqsa adalah gadis yang suka berdandan, membeli pakaian, dan suka bergosip.
Sementara keluarga Aqsa, diyakini banyak pihak tak mengetahui sang anak memiliki niat kabur dan bergabung dengan kelompok teroris biadab tersebut.
Sayangnya, serupa dengan Zakiah, Aqsa telah dicuci otaknya.
Aqsa bahkan memilih menikah dengan militan ISIS.
Keluarganya sontak merasa dikhianati.
Sementara itu dikutip dari pemberitaan Kompas.com yang tayang September 2014, orang tua Aqsa, Khalida Mahmood dan Muzaffar Mahmood, terkejut mengetahui putri mereka, Aqsa, menjadi radikal.
Seperti orang kebingungan, orang tua Aqsa menginginkan anaknya pulang.
Mereka mengetahui keberadaan Aqsa melalui cuitan radikalnya di Twitter.
Aqsa meminta kepada muslim di Inggris untuk melakukan lagi serangan teroris seperti yang terjadi di Woolwich dan Amerika Serikat.
"Kalau kalian tak bisa ke medan perang (Suriah dan Irak), maka buatlah medan perang kalian sendiri," tulis Aqsa di Twitternya, seperti yang dilansir Dialymail.com, Selasa (2/9/2014).
Aqsa diketahui kabur ke Suriah melalui Turki, dan dilaporkan hilang oleh keluarganya.