Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Jennifer Bachdim dikenal sebagai ibu yang sabar dan tidak pernah memarahi atau membentak anak-anaknya.
Namun, siapa yang menyangka bahwa istri dari pesepak bola Irfan Bachdim ini juga pernah mengalami anak yang tantrum?
Melansir Kompas.com, temper tantrum adalah ledakan emosi pada anak-anak yang bisa terjadi karena berbagai hal.
Bisa jadi karena anak merasa frustasi, lelah, stress, lapar, atau bisa juga karena anak ingin mencari perhatian, mendapatkan atau menghindari sesuatu.
Sebenarnya, kondisi ini normal terjadi pada anak, bahkan mengutip Very Well Family, 70 persen anak usia 18 hingga 24 bulan mengalami tantrum.
Melalui Instagram pribadinya, Jennifer menceritakan bahwa salah satu anaknya, Kiyomi, pernah mengalami tantrum.
Itu terjadi saat Kiyomi berusia sekitar 5-6 tahun ketika Jennifer dan anak-anaknya berada di Jogja karena pekerjaan Jennifer.
“Waktu itu aku di Jogja dan itu adalah hari yang panjang untuk Kiyomi dan Kenji (sepertinya Kenji berumur sekitar 3-4 tahun dan Kiyomi 5-6 tahun.
Hari itu, dia (Kiyomi) tiba-tiba menangis dan tidak mau berhenti. Aku belum pernah melihat dia (menangis) seperti itu” tulis Jennifer yang dikutip dari Instagram @jenniferbachdim pada Kamis (27/5/2021).
Untungnya, saat itu Jennifer sudah menyelesaikan pekerjaannya sehingga ia bisa menenangkan anak pertamanya di dalam mobil.
Diakui oleh wanita berusia 34 tahun itu bahwa butuh waktu dan kesabaran untuk menenangkan anaknya itu.
Namun setelah kejadian itu, tidak ada satupun anaknya yang mengalami tantrum.
Karena pengalamannya itu, Jennifer pun mendapatkan pertanyaan tentang bagaimana cara menenangkan anak yang sedang tantrum.
Berikut adalah beberapa tips yang diberikan oleh Jennifer Bachdim untuk menghadapi anak tantrum.
Tetap positif
Ketika anak tantrum dan tidak mau berhenti menangis, ada kemungkinan bahwa orangtua akan ikut frustasi dan marah atau membentak anak.
Untuk itu, Jennifer menyarankan untuk tetap berpikir positif dan sebisa mungkin tidak memarahi atau membentak anak.
“Kalau kamu marah dan membentak anak, itu hanya akan memperkeruh situasi dan mereka akan mencontohkan orangtua dan balas membentak orangtua” tulis Jennifer.
Menatap anak dengan sejajar
Ketika berkomunikasi dengan anak, cobalah untuk menyejajarkan dan menatap matanya dalam-dalam.
Pastikan bahwa anak mendengarkan perkataanmu untuk membuatnya kembali tenang.
Baca Juga: Anak Tantrum Berlebih? Kenali 4 Gejala Si Kecil Harus Segera di Bawa ke Dokter
Kesabaran
Kunci untuk menenangkan anak yang tantrum adalah kesabaran orangtua.
Kesabaran orangtua sangat diperlukan supaya orangtua tetap tenang sehingga menghindari perilaku yang dapat mempersulit situasi.
Pelajari perilaku baru mereka
Jika anak menunjukkan perilaku yang baru saat tantrum, contohnya seperti melempar barang, cobalah beri penegasan yang positif.
Tetap lakukan penegasan tersebut dengan cara berkomunikasi seperti di atas yaitu dengan menatap sejajar mata anak.
(*)