Find Us On Social Media :

Tercatat 325 Perawat Gugur Akibat Covid-19, PPNI Sebut Para Tenaga Kesehatan Kelelahan Secara Fisik dan Mental : Mental Ini Bukan Tekanan Luar, Tapi ...

By Rizqy Rhama Zuniar, Minggu, 27 Juni 2021 | 17:30 WIB

Ilustrasi tenaga kesehatan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar

Grid.ID - Jumlah kasus covid-19 di Tanah Air tampaknya hingga kini terus mengalami lonjakan.

Tak hanya mempengaruhi aktivitas sosial, kasus covid-19 di Indonesia pun telah merenggut nyawa banya orang.

Selain itu, para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien covid-19 pun satu persatu mulai gugur.

Melansir dari Kompas.com, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih bahkan mengatakan, setidaknya sudah ada 374 dokter meninggal dunia akibat positif Covid-19.

“Yang meninggal dari awal sampai 1 Juni 2021 itu dokter sebanyak 374 (orang),” kata Daeng yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, pada Sabtu (26/6/2021).

Tak hanya dokter, para perawat atau tenaga kesehatan pun juga banyak yang gugur lantaran covid-19.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa banyak perawat yang meninggal dunia akibat covid-19.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Umumkan Covid-19 Varian Delta Ada di Jawa Tengah, Gubernur Jateng Beri Imbauan : Begitu Ketahuan, Segera Mikrozonasi!

Harif Fadhillah mengungkapkan, ia telah mendapat laporan setidaknya ada 325 perawat yang meninggal selama masa pandemi covid-19.

Mengutip dari Tribunnews.com, seiring bertambahnya kasus covid-19 di Tanah Air, Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa jumlah tenaga kesehatan belum mendapat tambahan personel.

Harif Fadhillah mengatakan, dalam menjalankan tugasnya, para tenaga kesehatan mengalami kelelahan secar fisik maupun mental.

Kelelahan mental yang dimaksud adalah lelah melihat antrean panjang pasien Covid-19 yang terus masuk ke rumah sakit.

"Pasti teman-teman kami cukup merasa kelelahan baik fisik maupun mental," kata Harif Fadhillah yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com.

"Mental ini bukan tekanan luar, tapi melihat kondisi pasien yang antre rasanya ini bagaimana," jelasnya.

Lebih lanjut, Harif Fadhilah menjelaskan para tenaga kesehatan merasa berempati terhadap pasien covid-19 yang terus bertambah.

Baca Juga: Hanung Bramantyo Telah Negatif Virus Corona, Zaskia Adya Mecca Bersyukur : Alhamdulillah Terlewati Drama Covid-19 Kami Sekeluarga..

Hal inilah yang menjadi beban mental para tenaga kesehatan.

"Petugas kesehatan ini empatinya ke sana, kadang-kadang itu dibawa ke dalam pemikiran, kok bisa seperti ini, ini yang kadang-kadang menjadi beban mental kita," jelas Harif Fadhillah.

Selain itu, ia juga menyebut bahwa para tenaga kesehatan perlu mendapat perlindungan ganda agar tak lagi ada perawat yang gugur akibat covid-19.

Mulai dari pemberian vaksin dan meningkatan daya tahan tubuh agar imun tetap kuat selama berjuang merawat pasien covid-19.

Hal ini perlu diperhatikan, mengingat perawat punya kerentanan yang tinggi terhadap paparan virus covid-19.

 

(*)