Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Kondisi kasus Covid-19 di Jawa Tengah terus mengalami lonjakan yang cukup tinggi.
Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 25 dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah menjadi zona merah.
Di antaranya Kabupaten Kudus, Grobogan, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, Pekalongan, Pemalang, Brebes, Kendal, Batang, Tegal, Semarang, Magelang, Cilacap, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Sragen, Wonogiri, Karanganyar, dan Sukoharjo.
Sementara dua kota lainnya adalah Semarang dan Pekalongan.
Kabupaten Kudus yang sempat mencapai rekor kasus tertinggi di Jawa Tengah, masih menempati posisi teratas sampai saat ini.
Sementara itu, penambahan yang terus terjadi dialami oleh Kabupaten Kendal dan diikuti Kota Semarang.
"Kasus aktif tertinggi masih Kudus 1.694, Kendal 1.611, Kota Semarang 1.510, Kebumen 1.024, Sragen 907," terang Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, Senin (28/6/2021).
Tingginya kasus Covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah membuat petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 ikut kewalahan.
Melansir dari video unggahan Youtube Kompas TV, Senin (28/6/2021), petugas pemakaman di Klaten mencapai rekor tertinggi dalam mengemban amanahnya.
Kasus Covid-19 yang terus meningkat di Klaten membuat petugas harus bekerja ekstra keras untuk mengantar jenazah.
Sebelum tanggal 20 Juni 2021, petugas pemakaman hanya mengantarkan sebanyak 10-15 jenazah pasien Covid-19 di Klaten.
Namun, tren Covid-19 yang kian bertambah membuat petugas memutar otak untuk bekerja sama dengan pihak desa di Klaten.
"Sekarang sudah koordinasi dengan desa-desa dan sebagainya, jadi potensi lokal yang kita angkat yang membantu kami," ujar Sasongko Agung Wibowo, koordinator sukarelawan pemakaman Covid-19 di Klaten.
Kelalaian masyarakat untuk memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 membuat kasus yang terjadi terus meningkat.
Usai tanggal 20 Juni 2021, jenazah pasien Covid-19 di Klaten mengalami lonjakan tinggi.
Alhasil, tim pemakaman menembus rekor tertinggi dengan mengantar 35 jenazah dalam satu hari.
"Kemarin itu 10-15, tapi begitu peningkatan kemarin 21 itu kan berapa hari terjadi, terus kemarin 27, terus 30, sampai detik ini sudah 35," tukas Sasongko.
(*)