Find Us On Social Media :

Kematian Pasien Covid-19 Kian Meningkat sampai 100 Jenazah dalam 2 Minggu, Petugas Kelelahan hingga Liang Lahat Harus Dikeruk dengan Alat Berat

By Citra Widani, Selasa, 29 Juni 2021 | 06:00 WIB

Pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis (24/6/2021).

Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Indonesia memang belum pilih dari pandemi Covid-19.

Kasus demi kasus selalu bertambah setiap harinya, bahkan tak sedikit pula yang harus meregang nyawa akibat ganasnya virus corona.

Dengan protokol kesehatan ketat dan vaksin yang diberikan pemerintah dapat menjadi benteng dasar untuk masyarakat memerangi Covid-19.

Di Tasikmalaya tercatat sudah ada 100 kasus kematian dalam 2 minggu terakhir.

"Untuk Juni tim pemakaman sudah memakamkan 100 jenazah, terbanyak dua pekan terakhir ini."

"Memang jumlah meninggal dunia ini memang tinggi ya. Untuk Kota Tasikmalaya total 222 orang.'

"Dulu kan kita bertahan di 2 persen, sekarang mendekati 3 persen. Bahkan kalau sampai hari ini sudah 3 persen," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Kematian akibat Covid-19 di Tasikmalaya didominasi oleh lansia, ibu hamil, dan anak-anak.

Baca Juga: Diberi Perlengkapan Kesehatan untuk Cegah Covid-19 Justru Dioplos, 3 dari 10 Narapidana Akhirnya Meregang Nyawa Gegara Lakukan Hal Konyol Ini

Sebagai antisipasi, pihaknya meminta masyarakat yang masih aktif di luar rumah untuk tetep menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Uus juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera melepas pakaiannya dan membersihkan diri ketika sampai di rumah.

Terlebih lagi untuk masyarakat yang memiliki riwayat penyakit bawaan, untuk selalu waspada.

"Siapapun juga kalau keluar rumah lalu pulang ke rumah diupayakan kalau yang pakai motor pakai jaket, jaketnya buka di luar, helm buka di luar, topi buka di luar dan lain sebagainya."

"Nah, nanti setelah itu jangan berinteraksi dengan keluarga. Tapi, lakukan bersih diri dulu. Setelah itu, baru silahkan interaksi dengan keluarga," tambah Uus.

Sedangkan di Bekasi, tingginya kasus kematian akibat Covid-19 membuat TPU Pedurenan kota Bekasi harus mengeruk liang lahat dengan menggunakan bantuan alat berat.

Hal tersebut dilakukan lantaran petuga penggalian merasa kewalahan karena jumlah jenazah yang cukup banyak.

Baca Juga: Sempat Tak Sadarkan Diri hingga Kritis Lantaran Covid-19, Kondisi Jane Shalimar Kini Diungkapkan Sahabat

"Sekarang ini kita kerahkan alat berat satu unit backhoe, karena jika dilakukan secara manual petugas sudah mulai kelelahan," kata Kepala UPTD Pemakaman, Yayan Sopian, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (28/6/2021).

Pada Selasa (23/6/2021), ada 34 jenazah yang harus dimakamkan dalam satu waktu dan keesokan harinya bertambah18 jenazah.

Hal tersebut tidak seimbang dengan jumlah petugas pemakaman yang hanya ada 30 orang yang memiliki tugas masing-masing.

"Jumlah petugas di sini ada 30 orang, jadi kita bagi-bagi tugas setiap ada jenazah 4 orang yang memakamkan lalu 5 orang yang gotong."

"Saat ini kita mengoperasikan satu backhoe, cukup cepat karena dilakukan pakai alat berat, sementara kita memaksimalkan yang ada dulu," tutur Yayan.

 

(*)