"Dan universitas tidak apa, tidak perlu menghalangi mahasiwa untuk berekspresi."
"Tapi, juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopan-santunan," tutur Jokowi.
Kepala Negara pun menilai, apa yang disampaikan oleh BEM UI merupakan proses belajar menyampaikan pendapat.
"Saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat. Tapi yang saat ini penting ya kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," tambah Jokowi.
Sebelumnya, BEM UI mempublikasikan postingan berjudul Jokowi:The King of Lip Service di akun media sosial mereka.
Dalam postingan tersebut, BEM UI mengkritik Presiden Jokowi yang kerap kali mengobral janji.
Postingan itu juga menyindir sejumlah janji dan keputusan Jokowi, mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya.
Usai unggahan tersebut ramai dibicarakan, pihak rektorat UI pun sudah melakukan pemanggilan kepada 10 mahasiswa pada hari Minggu (27/6/2021).
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi (KIP) UI, Amelita Lusia menyebut, pemanggilan itu merupakan bagian dari langkah pembinaan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Saya Dulu Disebut Klemar-klemer, Lalu Plonga-plongo, Lalu Ganti Lagi Otoriter..."