Find Us On Social Media :

Enggan Percaya Istrinya Meninggal Gegara Covid-19, Pria Banten Ini Nekat Bongkar Makam Setelah 5 Hari Dikebumikan, Lurah: Besoknya Dapat WA dari Puskesmas, Positif

By Silmi Nur Aziza, Rabu, 30 Juni 2021 | 17:17 WIB

Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19

Laporan Wartawan Grid.ID , Silmi Nur Aziza

Grid.ID - Pandemi virus Corona atau Covid-19 tengah menyerang dunia.

Namun, masih ada saja sebagian orang enggan percaya dengan keberadaan virus tersebut.

Seperti seorang warga di Banten membongkar kuburan istrinya lantaran tak mau mempercayai keberadaan virus mematikan itu.

Melansir Tribun Video, pembongkaran makam itu didasari karena keluarga jenazah merasa keberatan dengan protokol Covid-19.

Pihak keluarga meyakini bahwa jenazah meninggal bukan karena Covid-19.

Apalagi, rumah sakit belum memberikan hasil tes swab.

Sehari seusai pembongkaran, Puskesmas kemudian memberikan hasil tes swab yang menyatakan jenazah positif.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Makin Melonjak, Sabrina Chairunnisa Langsung Lempar Peringatan di Media Sosial: Jangan Egois!

Ialah Zahroni, warga Kampung Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten yang nekat membongkar makam istrinya, Aisah (45) pada Sabtu (26/6/2021).

Melansir Tribun Banten, pembongkaran makam di TPU Cidadap dilakukan pada hari kelima usai dikebumikan.

Pihak keluarga beralasan Aisah mennggal bukan karena Covid-19 namun dimakamkan secara protokol Covid-19.

Pasalnya, kala itu pihak rumah sakit belum memberikan hasil tes swab kepada pihak keluarga yang menyatakan meninggal karena terpapar Covid-19.

"Terus terang saja, semua anak anak saya, dan saya sendiri selalu ada ganjalan aja."

"Kayanya gimana sih ada yang disembunyikan, jadi saya penasaran. Anak saya minta dibuka lagi (makam), saya ikutin biar anak merasa tenang," kata Zahroni kepada wartawan di rumahnya, Senin (28/6/2021).

Lantaran keluarga tak dapat hasil swab, surat kematian tertera akibat sakit, jenazah Aisah pun dikeluarkan dari peti untuk dimandikan, disalatkan, dan dikafani kembali sesuai syariat Islam.

Baca Juga: Kejar Target untuk Capai Herd Immunity di Bulan Agustus, Ini Daftar Mal di Jakarta yang Gelar Vaksinasi Covid-19, Jangan Sampai Ketinggalan!

"Setelah lima hari pemakaman baru dibongkar lagi," ujar Zahroni.

Zahroni, kemudian mengungkap bahwa istrinya meninggal pada Senin (21/6/2021) setelah tiga hari mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Banten.

Pihak rumah sakit pun menyatakan almarhumah meninggal dalam kondisi positif Covid-19.

Namun, pihak keluarga tidak mendapatkan surat hasil swab.

Pihak keluarga hanya mendapatkan surat kematian yang menerangkan bahwa Aisah meninggal dunia karena sakit.

"Saya mau menanyakan ke rumah sakit yang sesungguhnya. bilangnya gitu (positif). Tapi nyatanya tanda buktinya suratnya tidak ada selembar pun, adanya surat kematian saja."

"Tidak ada surat bukti bahwa istri saya kena Covid, sampai sekarang belum," kata Zahroni.

Baca Juga: Jika Kadung Terinfeksi Covid-19, Inilah Vitamin yang Baik untuk Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri

Zahroni mengungkap saat masuk rumah sakit istrinya hanya mengeluhkan darah tinggi dan ada asmanya.

"Tiga hari dirawat di rumah sakit kemudian meninggal katanya positif Covid-19. Tapi, saya belum menerima hasil tesnya," ucap Zahroni.

Di tempat yang sama, Lurah Tinggar Ahmad Bazuri mengatakan, pihaknya baru mendapatkan surat keterangan hasil swab almarhum sehari setelah makamnya dibongkar atau pada Minggu (27/6/2021) kemarin.

"Sudah eksekusi (makam dibongkar) ada WhatsApp ke saya dari pihak Puskesmas bahwa almarhum dinyatakan positif, langsung saya share ke keluarga hasil dari rumah sakit," kata Bazuri.

(*)