"Jadi apa yang saya pimpin berhasil, bikin partai dari yang disebut partai rakyat, partai sandal jepit."
"Saya katakan pada mereka, saya sebagai ketua umummu bangga partai saya hanya partai rakyat yang sandalnya sandal jepit," kata Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga bercerita bahwa hidupnya bak roda yang berputar.
Ibarat roda, ia pernah berada di atas ketika sang ayah, Soekarno, menjabat sebagai presiden pertama Indonesia.
Namun, bak roda pula, kehidupan Megawati dan keluarga berputar ke titik rendah setelah Soekarno lengser sehingga Megawati pun mesti menjalani hidup sebagai rakyat biasa.
Menurut Megawati, hal itu pun dapat ia atasi karena ia dan keluarganya memiliki fighting spirit yang membuatnya kini diganjar oleh berbagai penghargaan.
"Akhirnya saya sekarang diakui, doktor honoris causa saya, nanti kalau saya bilang begini nanti dibilang 'Wah ibu mejeng untuk cari nama' no.
"Kenyataan, doktor honoris causa saya sembilan, karena covid masih menunggu 4 lagi, terbayangkan tidak?" kata Megawati.
Megawati dikukuhkan sebagai profesor kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik Universitas Pertahanan RI pada Jumat (11/6/2021) lalu.
Rektor Universitas Pertajanan Lasamana Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian mengatakan, gelar tersebut diberikan karena Megawati dinilai berhasil mengatasi krisis multidimensi di era pemerintahannya.
"Unhan RI mencatat keberhasilan Megawati saat di pemerintahan dalam menuntaskan konflik sosial seperti penyelesaian konflik Ambon, penyelesaian konflik Poso, pemulihan pariwisata pasca bom Bali, dan penanganan permasalahan TKI di Malaysia," ujar Octavian dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021).
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengaku Heran Dapat Gelar Profesor, Megawati: Saya Pikir Apa Ya Hasil Saya?"