Hal ini berdasarkan sebuah penelitian dalam Journal of American Medical Association (JAMA).
Penelitian ini mengungkapkan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat mendorong sekresi antibodi yang kuat dalam ASI hingga 6 minggu setelah vaksinasi.
Selain itu, para peneliti di Washington University of Medicine di St Louis, Amerika juga menyebutkan adanya peningkatan kadar antibodi IgA dan IgB pada ibu menyusui yang telah divaksin Covid-19 dosis pertama.
Kedua antibodi ini pun dapat mencapai kekebalan yang signifikan dalam 14-20 hari setelah pemberian dosis pertama.
Bahkan, tingkat antibodi yang tinggi ini dinilai dapat bertahan hingga lebih dari tiga bulan.
“Tingkat antibodi masih tinggi pada akhir penelitian kami (selama tiga bulan), jadi perlindungannya mungkin lebih lama,” jelas Jeannie Kelly, MD, penulis studi sekaligus asisten professor kebidanan dan ginekologi.
Mencegah gejala parah
Penting untuk diingat bahwa vaksin Covid-19 tidak akan membuat tubuh kebal dari infeksi yang disebabkan oleh virus Corona.
Melansir CDC via Kompas.com, salah satu manfaat vaksinasi Covid-19 adalah meminimalisasi penularan serta mencegah gejala parah akibat infeksi Covid-19.
Artinya, seseorang, termasuk ibu menyusui mungkin saja masih terinfeksi Covid-19 padahal sudah mendapatkan vaksin Covid-19 sebelumnya.
Namun, mereka yang terpapar Covid-19 dan telah divaksin kemungkinan hanya akan mengalami gejala ringan hingga sedang dan tidak terlalu menularkan virus ke orang lain.
(*)