Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Shandy Aulia akhirnya tak lagi dapat membendung rasa kecewanya ketika anaknya di-bully netizen di media sosial.
Apalagi, oknum yang mem-bully anaknya tersebut merupakan perawat di Kota Manado.
Shandy Aulia mengungkapkan, oknum perawat tersebut memastikan anaknya mengalami kekurangan gizi dengan memiliki tubuh kurus, rambut berwarna jagung, dan tumbuh besar dengan otak yang bakal lemot.
Menanggapi soal anak Shandy Aulia yang di-bully, dokter ahli gizi, Dr Raissa Edwina, mengklarifikasi tubuh kurus ataupun rambut berwarna jagung bukan berarti seorang anak kekurangan gizi.
Gizi seorang anak bisa dipastikan dengan melakukan pengecekan langsung ke dokter.
"Tanda anak kurang gizi ini memang salah satunya rambutnya berwarna jagung, tapi bukan warna aja, kita butuh periksa juga. Kalau dipegang dan diangkat copot, jadi rapuh."
"Kalau penampakan memang kurus, tapi bukan berarti kurus itu kurang gizi, jadi memang kita harus mem-plot dulu tinggi badan dan berat badannya ke kurva yang sesuai antara kurva WHO atau CBC," ungkap Dr Raissa Edwina, dikutip Grid.ID di live streaming Kopi Viral Trans TV, Rabu (30/6/2021).
Di samping itu, Dr Raissa Edwina juga menyebutkan ciri-ciri lain anak kekurangan gizi.
"Ciri lainnya matanya cekung, gampang kena infeksi. Kalau dilihat iganya, di bawah dada kelihatan semua iga-iganya, sampai di kakinya bisa terlihat tulang dan terjadi pembekakan," ungkap Dr Raissa Edwina.
Dr Raissa Edwina juga berpesan agar masyarakat jangan sampai mendiagnosis seorang anak kekurangan gizi hanya dengan melihat secara visual melalui foto.
"Jadi sebaiknya masyarakat lebih bijak, dari foto kita nggak tahu real-nya seperti apa."
"Kalau mendiagnosis sesuatu harus pemeriksaan dan nggak segampang ini, karena harus dilakukan pemeriksaan, termasuk pemeriksaan lab juga," ungkap Dr Raissa Edwina.
Lebih lanjut, Dr Raissa Edwina pun memberi tips menjaga gizi anak.
"Kasih ASI eksklusif buat anak, empasinya juga harus tepat, jangan sampai telat."
"Beri gizi seeimbang, karbo, protein, lemak, rutin bawa anak ke puskesmas, ke tempat check up biar tahu atau nggak," tutup Dr Raissa Edwina.
(*)