Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Mendengar nama Arumi Bachsin tentu tak bisa dilepaskan dari dunia seni peran.
Ya, Arumi Bachsin memulai kariernya sebagai aktris dan kemudian bergeser ke industri model.
Namun, semenjak menikah dengan Emil Dardak, kehidupan Arumi Bachsin berubah total.
Wanita 27 tahun itu harus meninggalkan gemerlap dunia artis Ibu Kota lantaran harus ikut dengan suaminya yang saat itu menjabat sebagai Bupati Trenggalek.
Arumi yang saat itu menikah di usia muda, mau tak mau terjun ke dunia politik untuk mendampingi Emil Dardak mengabdi.
Padahal, saat itu Arumi dan Emil sedang asyik-asyiknya menikmati pernikahan mereka yang masih berusia 1,5 tahun.
"Baru satu tahun setengah, masih honeymoon period ya, terus habis itu pindah ke Trenggalek," ucap Arumi, dikutip dari Youtube Ussy Andhika Official, Kamis (2/7/2021).
Ibu 2 anak itu bahkan mengalami shock culture setibanya di Trenggalek.
Hal tersebut bermula saat dirinya ditugaskan menjadi ketua PKK oleh sang suami.
Ia pun dituntut untuk memimpin penyelenggaraan PKK dan tentunya menjadi wanita yang dituakan di antara anggota lainnya.
Arumi yang ketika itu masih berusia 21 tahun merasa terkejut dan tak enak hati saat dirinya dipanggil dengan sebutan 'Bu' oleh orang-orang yang lebih tua darinya.
"'Ibu' nah itu salah satu shock Culture tuh kalau buat aku, aku waktu jadi ketua PKK waktu dampingi dia dapat amanah jadi ketua PKK itu umur aku 21-22 gitu."
"Ini harus banget ya dipanggil ibu, harus banget ya, karena kan kita langsung awkward ya 'Iya, mboten pareng bu kalau dipanggil mbak'," ucap Arumi menirukan dialognya dengan anggota PKK.
Seiring berjalannya waktu, Arumi akhirnya bisa memposisikan dirinya sebagai istri dari sang Wakil Gubernur Jawa Timur, namun di sisi lain tetap menjadi dirinya sendiri.
"Itu proses adaptasi, akhirnya sekarang sudah bisa nggak kehilangan jati diri, tapi bisa memposisikan sebagai istrinya mas Emil," ucap Arumi.
Saat Emil Dardak memutuskan untuk terjun ke dunia politik, Arumi mengaku tak keberatan.
Ia pun tak melarang suaminya untuk mencalonkan diri karena melihat bahwa tak ada yang aneh dari keputusan tersebut.
"Aku ngeliatnya cuman kayak panggilan, passion, rasa penasaran, aku bilang nggak papa dicoba, awalnya sih nggak terlalu mikir ih kok menang ya."
"Saat itu masih siap nggak siap saat Mas Emil masuk politik dan aku harus dampingi, tapi dari situ mau nggak mau harus belajar," ucap Arumi Bachsin.
(*)