Find Us On Social Media :

Rugi Kalau Nggak Vaksin! Ahli Ungkap Vaksin AstraZeneca Dapat Melindungi Dari Varian Delta Hingga 90 Persen dengan Perlindungan Kuat Selama Satu Tahun

By Ragillita Desyaningrum, Sabtu, 3 Juli 2021 | 15:35 WIB

Penelitian terbaru terhadap Vaksin AstraZeneca menemukan bahwa vaksin ini dapat melindungi tubuh dari varian baru virus Corona yaitu varian Delta dan Kappa.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Kabar gembira bagi kalian yang telah atau akan menerima vaksinasi Covid-19 jenis vaksin AstraZeneca.

Melansir Kompas.com, hasil penelitian yang dilakukan Universitas Oxford, mengungkapkan bahwa vaksin AstraZeneca dapat memberikan perlindungan dari varian Delta dan Kappa.

Varian Delta sendiri tadinya dikenal dengan nama B.1.617.2 dan merupakan jenis varian baru atau hasil mutasi virus Covid-19.

Seperti yang diwartakan Tribunnews.com, varian Delta disebut lebih mudah menular dan lebih berbahaya dibandingkan virus Covid-19.

Sedangkan varian Kappa atau B.1.617.1 disebut sebagai mutan ganda karena adanya dua mutasi yang terindetifikasi yaitu E484Q dan L452R,

Adapun mutasi L452R Kappa ini dapat membuat virus keluar dari respons imun tubuh sehingga dapat membahayakan tubuh.

Tentunya, varian ini juga dapat menular lebih cepat dan lebih berpotensi mematikan.

Baca Juga: Catat! Ini Perbedaan Gejala Varian Alpha, Beta, dan Delta, 3 Varian Baru Covid-19 yang Lebih Mudah Menular 

Walau demikian, melansir Reuters via Kompas.com, vaksin AstraZeneca dapat menawarkan perlindungan dari kedua varian ini hingga 90 persen.

Penelitian ini merupakan hasil dari analisis Publich Health England pada pasien rawat inap varian Delta.

Selain itu, studi baru juga menjelaskan bahwa setelah dosis kedua vaksin AstraZeneca, respons imun yang kuat akan terbentuk selama paling tidak satu tahun.

Hal ini disampaikan dalam jurnal yang dibeributan Universtias Oxford di server pre-print The Lancet, berdasarkan sub-analisis dari percobaan COV001 dan COV0002.

Lebih lanjut, interval yang panjang antara dosis pertama dan kedua hingga 45 minggu dapat memberikan peningkatan respons antibodi hingga 18 kali lipat.

Hasil ini diukur 28 hari setelah dosis kedua diberikan.

Ini membuktikan bahwa interval pemberian dosis pertama dan kedua yang lebih lama tidak akan mengurangi efektivitas, tapi justru memberi perlindungan yang lebih kuat.

Baca Juga: Busui Masih Ragu untuk Vaksinasi Covid-19? Simak Dua Alasan Penting Kenapa Ibu Menyusui Harus Divaksin Berikut Ini

Bahkan, dosis ketiga vaksin AstraZeneca yang diberikan 6 bulan setelah dosis kedua dapat meningkatkan antibodi hingga enam kali lipat dan mempertahankan respons sel T.

Dosis ketiga inilah yang disebut dapat melindugi tubuh bukan hanya dari varian Delta dan Kappa, melainkan juga varian Alpha, Beta, dan Lambda. (*)