Arif, adik Deni mengatakan, bahwa kakaknya sebelumnya tidak memiliki penyakit bawaan selama ini.
Setahunya, kakaknya hanya memiliki riwayat sakit tipes.
"Kalau penyakit bawaan setahu saya tidak ada, cuma hanya pernah tipes. Cuma sebelum vaksin itu dia telfon sama saya sambil gurau dan bertanya sudah vaksin apa belum, saya bilang gak mau vaksin karena punya penyakit bawaan. Gak tahunya mas sudah vaksin," jelasnya.
Kasus meninggalnya Deni saat ini sedang dilakukan penelitian dan investigasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang.
dr Bayu Wibowo Ignasius, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lumajang, meminta masyarakat agar tidak buru-buru menyimpulkan kematian Deni karena vaksinasi COVID-19.
"Kami sudah membentuk tim daerah yang tugasnya mencari data, fakta, kronologi lengkap untuk mengusut kejadian ini.
Nanti datanya akan kami susun dan segera kami laporkan ke Pokja KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Jawa Timur maupun pusat. Karena disana ada tim ahli yang bisa mengungkap penyebab kematiannya apa karena vaksin atau karena penyebab lain," beber dr Bayu.