Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Setelah berjuang melawan Covid-19, Jane Shalimar meninggal dunia dalam usia 41 tahun.
Kabar Jane Shalimar meninggal dunia ini pertama kali tersiar dari akun Instagram @lambe_turah pada Minggu (4/7/2021).
Dalam unggahan tersebut, terlihat sebuah pesan di WhatsApp yang berisi kabar Jane Shalimar meninggal dunia.
Menurut pesan itu, Jane Shalimar akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut dengan protokol Covid-19.
Dikutip dari Grid.ID, sebelumnya diketahui bahwa Jane Shalimar terpapar Covid-19 pada 24 Juni 2021.
Kondisi mantan istri Didi Mahardika itu pun dikabarkan kritis karena mengalami gejala berat yaitu sesak napas akibat komorbid asma.
Menurut salah satu sahabat Jane, Olivia, saturasi oksigen Jane Shalimat juga sempat menurun hingga 53.
"Kemarin kan rendah banget ya sempet 53 terakhir tuh. Sekarang udah 90 udah naik banyak sekali ya, karena normal kan 95 alhamdulillah," ujar Olivia pada Selasa (29/6/2021) yang dikutip dari Tribunnews.com.
Sayangnya, pada Rabu (30/6/2021), kondisi Jane Shalimar dikabarkan kembali kritis hingga harus memakai ventilator.
Dalam dunia medis, kondisi kadar oksigen di dalam tubuh yang rendah ini disebut dengan hipoksemia.
Kadar oksigen yang normal berkisar pada 95-99% dan dikatakan mulai menurun apabila kadarnya berada di bawah 94%.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh ketika saturasi oksigen di dalam tubuh menurun?
Melansir Claveland Clinic, kadar oksigen di dalam darah yang terlalu rendah dapat mengganggu fungsi tubuh.
Sebagai informasi, darah di dalam tubuh kita membawa oksigen ke seluruh tubuh untuk membuat tubuh sehat.
Kondisi hipoksemia ini akan menyebabkan efek ringan hingga berat, mulai dari sesak napas dan sakit kepala hingga penurunan fungsi jantung dan otak.
Hipoksemia pun dapat menyebabkan kadar oksigen di jaringan tubuh rendah atau disebut dengan hipoksia.
Ironisnya, Covid-19 dapat menyebabkan penderitanya mengalami happy hypoxia atau kondisi penurunan oksigen di dalam tubuh tanpa menunjukkan gejala apa-apa.
Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat terjadi terus menerus hingga mengakibatkan organ penting seperti otak, jantung, dan ginjal terganggu fungsinya.
(*)