Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Ada berbagai cara untuk meningkatkan imunitas, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.
Salah satunya adalah dengan mengonsumsi herbal yang dipercaya berkhasiat untuk menyehatkan tubuh seperti jahe.
Melansir Healthline, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa jahe mengandung antioksidan yang dapat meredakan stress oksidatif dalam tubuh.
Karenanya, jahe dipercaya dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan mulai dari meredakan mual hingga menurunkan risiko penyakit kronis.
Biasanya, jahe dikonsumsi dengan cara direbus bersama rempah lainnya seperti serai dan ditambah gula merah.
Namun, hati-hati, sebab rebusan jahe tidak direkomendasikan untuk orang-orang dengan kondisi tertentu.
Dikutip dari GridHealth.id, berikut adalah kelompok orang yang tidak boleh mengonsumsi rebusan jahe.
Baca Juga: Murah Meriah Tapi Bisa Cegah Covid-19, Ini 3 Resep Minuman Tradisional untuk Meningkatkan Imunitas
Orang yang sedang mengonsumsi beberapa jenis obat
Penderita diabetes dan hipertensi sebaiknya tidak mengonsumsi rebusan jahe bersamaan atau berdekatan dengan waktu minum obat.
Hal ini lantaran adanya kandungan di dalam jahe yang dapat menurunkan efektivitas obat dan merangsang penipisan darah yang mengurangi efek obat.
Ibu hamil
Perempuan yang sedang hamil sebaiknya tidak mengonsumsi rebusan jahe, apalagi dalam jumlah berlebih.
Walaupun jahe berkhasiat dan dapat menghangatkan tubuh, jahe dapat memicu kontraksi pada ibu hamil.
Tentunya ini ditakutkan akan memicu kelahiran prematur, terutama bagi ibu hamil trimester akhir.
Orang yang memiliki gangguan darah
Penderita hemofilia tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi rebusan jahe karena dapat berakibat fatal.
Hemofilia sendiri merupakan sebuah gangguan di mana darah sulit membeku secara normal akibat kelainan genetik.
Orang dengan berat badan rendah
Air rebusan jahe dapat meningkatkan tingkat pH di perut dan merangsang enzim pencernaan.
Hal ini akan berakibat pada penurunan nafsu makan sehingga akan menyebabkan penurunan berat badan.
(*)