Find Us On Social Media :

PPKM Darurat Sudah Berjalan, Ratusan Warga Surabaya yang Melanggar Protokol Kesehatan Dibawa 'Tour' ke Pemakaman Covid-19

By Bella Ayu Kurnia Putri, Minggu, 4 Juli 2021 | 17:43 WIB

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendatangi sejumlah pemuda yang melanggar protokol kesehatan di masa penetapan PPKM Darurat di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/7/2021) malam.

Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri

Grid.ID - Lantaran kasus Covid-19 di Tanah Air terus melonjak, pemerintah Indonesia akhirnya mengambil kebijakan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

Melansir dari Tribunnews.com, PPKM darurat ini akan diberlakukan di seluruh pulau Jawa dan Bali.

Kebijakan PPKM darurat ini juga akan dilaksanakan mulai (3/7/2021) hingga (20/7/2021).

"Saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM Darurat sejak tanggal 3 juli hingga 20 Juli 2021, khusus di Jawa dan Bali," kata Jokowi dalam konferensi persnya secara virtual, Kamis (1/7/2021) dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com.

Selanjutnya mengutip dari Kompas.com, pada hari pertama PPKM darurat kemarin, ratusan warga Surabaya terlihat melanggar protokol kesehatan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya, Eddy Christijanto berujar ada 137 orang yang melanggar protokol kesehatan.

Menurut Eddy, ratusan warga itu merupakan masyarakat dari kecamatan se-Surabaya.

Baca Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Daerah di Jawa dan Bali Terapkan PPKM Darurat dan Tingkatkan Vaksinasi

Berikutnya, masyarakat yang melanggar protokol kesehatan akan dibawa 'tour' menuju pemakaman Covid-19.

Bukan sekedar dibawa ke pemakaman, mereka yang melanggar prokes juga akan diperlihatkan proses pemandian jenazah pasien Covid-19.

"Total ada 137 orang yang kami bawa hingga pukul 23.00 WIB, itu berasal dari semua kecamatan se-Surabaya. Mereka kami bawa dengan bus dan langsung mengikuti tour of duty di tempat pemulasaraan jenazah, lalu ke makam Keputih, supaya mereka tahu pemakamannya," tuturnya.

Selain dibawa ke pemakaman Covid-19, warga yang melanggar prokes tersebut juga diminta untuk memberi makanan kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berada di kawasan Lingkungan Pondok Sosial.

Eddy berharap agar mereka yang melanggar prokes kelak bisa mendapat pelajaran dan dapat menjaga protokol kesehatan bagi diri mereka sendiri dan keluarga.

"Kami berharap mereka bisa menjaga prokes bagi diri sendiri dan keluarganya," serunya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berharap agar cara ini bisa menyentuh hati masyarakat agar sadar terhadap pentingnya protokol kesehatan.

"Kita sentuh hatinya supaya mereka sadar, sehingga bersama-sama menjaga prokes," pungkas Eri Cahyadi.

(*)