Find Us On Social Media :

Berjuang Lawan Covid-19, Nenek 90 Tahun Tak Mau Pakai Alat Bantu Pernapasan Demi Pasien yang Lebih Muda, Begini Akhir Nasibnya yang Tak Disangka-sangka

By None, Minggu, 4 Juli 2021 | 18:41 WIB

Suzanne Hoylaerts

Grid.ID - Siapapun pasti merasa terenyuh saat mendengar kisah nenek 90 tahun yang mengidap Covid-19 ini.

Saat berjuang menghadapi virus corona nenek 90 tahun ini memilih menyelamatkan nyawa pasien yang lebih muda daripada dirinya sendiri.

Kisah pilu ini nyata terjadi di Belgia, di mana seorang nenek memilih memberikan alat bantu pernapasan untuk pasien Covid-19 yang lebih muda darinya.

Sebagaimana diketahui, alat bantu pernapasan atau ventilator merupakan alat medis yang sangat dibutuhkan penderita virus corona gejala parah.

Tapi nenek bernama Suzanne Hoylaerts menolak menggunakan ventilator meski tengah berjuang melawan Covid-19.

Padahal nenek yang tinggal di Lubbeek, Belgia itu sudah berusia 90 tahun.

Dilansir dari Worldofbuzz, pada Jumat (20/3/2020) lalu dia merasa tidak enak badan, mulai kehilangan nafsu makan, merasa bahunya sangat berat.

Baca Juga: Viral Video Warga Berebut Beli Susu Beruang, Benarkah Efektifitasnya Mampu Melawan Covid-19? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Pada awalnya dia tak menghiraukannya dan berpikir ini hanya karena salah tidur.

Ia juga merasa sesak nafas, dan mudah kehabisan nafas, dan hal ini membuat Judith, putrinya khawatir, dilansir oleh kantor berita Belgia, 7sur7.

Menurut Fox News, Judith kemudian membawa ibunya ke klinik setempat untuk diperiksa.

Belum lagi sebelumnya, nenek ini memiliki riwayat pneumonia pada tahun 2019 yang lalu.

Dokter lalu mengatakan tingkat saturasi oksigen Suzanne rendah dan menyarankan Judith untuk membawa ibunya ke rumah sakit.

Ketika mereka tiba di UGD rumah sakit tersebut, Judith pun tidak bisa masuk ke dalam dan menemani sang ibu.

Ia hanya bis menemani sang ibu dari luar karena pembatasan area virus corona Covid-19.

Sebelum mereka berpisah, Suzanne memberi tahu sang anak yang bersedih dan menangis karena dugaan terpapar virus corona sang ibunda.

Baca Juga: Bak Berkaca dari Kesulitannya Mencari Obat demi Tolong Teman yang Positif Covid-19, Anisa Bahar Kini Rela Melelang Rumah Senilai Rp 4 Miliar Guna Membantu Masyarakat

"Kamu tidak perlu menangis, kamu telah melakukan semua yang bisa dilakukan dan saya memiliki kehidupan yang hebat, dan bahagia."

Judith sering diberikan kabar oleh staf medis di rumah sakit itu, dan dia diberi tahu bahwa ibunya memang benar terinfeksi Covid-19.

Lalu pada Minggu (22/3/2020), Suzanne akhirnya meninggal.

Staf medis mengatakan kepada Judith bahwa saat keadaan sang ibu melemah dan darurat, dan akan diberikan ventilator, Suzanne menolak dan mengatakan:

"Simpan ini untuk yang muda, aku sudah memiliki kehidupan yang indah."

Judith juga pernah bertanya pada ibu tentang kapan dan dimana ia terinfeksi virus corona, ia juga tak tahu.

Judith juga mengatakan Suzanne melakukan isolasi diri di rumah dengan baik, bahkan mematuhi lockdown yang dicanangkan pemerintah dengan serius.

Baca Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Daerah di Jawa dan Bali Terapkan PPKM Darurat dan Tingkatkan Vaksinasi

Ia juga merasa menyesal karena tidak dapat memberikan selamat tinggal, kata terakhir, atau berada di sampingnya pada sang ibu.

Bahkan tentu pemakaman bagi pengidap virus corona juga tak bisa didekati.

Banyak yang tidak percaya akan kisah viral ini, tetapi Wali Kota Lubbeek telah mengirimkan belasungkawa kepada keluarga dalam sebuah tweet dan sebuah peringatan online telah dibuat oleh rumah duka untuk sang nenek yang sangat baik hati ini.

Semoga doa yang terbaik untuk Suzanne dan keluarganya, semoga Suzanne beristirahat dengan tenang.

(*)

(Dhimas Yanuar Nur Rochmat)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul "Nenek Pasien Corona Relakan Nyawa Tak Mau Dirawat Dengan Bantuan Pernafasan: 'Berikan ke yang Muda'"