Sedangkan untuk anak usia 6-18 tahun terdapat 26 kasus, 19-59 tahun sebanyak 71 kasus dan lansia di atas 60 tahun sebanyak 2 kasus.
Selain di Jakarta dan India, varian Kappa juga ditemukan di Victoria, Australia, sebanyak hampir 100 kasus.
Parahnya lagi, seperti yang dikutip dari The Guardian via Kontan.co.id pada 2 Juni 2021, para ahli menemukan bahwa varian Kappa dapat mengurangi kemanjuran vaksin.
Kepala Program Penelitian di Kirby juga menyampaikan bahwa dibandingkan gejala pernapasan, ada bukti bahwa varian Kappa memiliki gejala yang berbeda dibandingkan dengan varian lainnya.
Gejala yang mungkin muncul di antaranya adalah sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal.
Sedangkan gejala lainnya yang disebabkan oleh varian Kappa adalah ruam di sekujur tubuh disertai demam tinggi, batuk, pilek, mata merah dan berair. (*)