“Baru pada bulan ke–4, saya mendapatkan konsumen pertama saya. Saya sangat bersyukur saat itu. Saya memulainya bersama teman – teman dekat saya."
"Sekarang dari seorang yang di-PHK, saya dapat membangun bisnis yang menghidupi 30.000 orang. BNI termasuk yang membantu saya di saat - saat yang berat itu karena memberi pekerjaan. Saya patut berterima kasih pada BNI,” ujarnya.
Kiat – kiat Sandiaga
Dari kepedihan menjadi korban PHK dan kemudian bangkit itu, Sandi memberikan kiat bisnis bagi setiap warga +62 yang menjadi korban PHK atau sedang berjuang memulai usaha.
Pertama, pilih usaha yang cocok.
Sandi berpesan, carilah usaha yang sesuai dengan yang dicintainya. Love what you do, and do what you love.
Dia memulai usaha dari mengulik – ulik laporan keuangan, maka usaha yang dirintisnya adalah jasa konsultan keuangan.
Kedua, bagaimana mendapatkan modal? Kuncinya adalah jaringan, sehingga terhubung dengan sumber pembiayaan. Bank seperti BNI adalah sumber modal yang baik.
Ketiga, bagaimana menjaga agar bisnis tetap berjalan dan berlanjut menjadi pengusaha sukses?
Sandi tegaskan agar pengusaha wajib menjalankan Silaturahim, atau memperkuat networking.
“Ini artinya, jadi pengusaha itu tidak boleh Baper (bawa-bawa perasaan), suka iri, senang melihat orang susah, dan susah saat melihat orang senang. Tapi senanglah saat melihat orang senang atau sukses. Jangan lupa, nilai luhur bangsa Indonesia ini adalah gotong royong, inilah kekuatan kita,” tutur Sandi