"Belom usai semua itu, terdengar kabar para nakes dan dokter tumbang akibat kelelahan. Oksigen menipis. Sementara penjual oksigen menaikkan harga jual serta pengisian tabung," ujar dia.
"Para pekerja dirumahkan. Anak-anaknya menahan lapar. Semua berkelindan nyata didepan saya. Di kiri kanan rumah saya," serunya.
Melihat dampak dari Covid-19 yang sudah sangat mengiris hati, Hanung Bramantyo tak kuasa untuk bertanya-tanya tentang tindakan apa yang bisa dia perbuat.
Setelah itu, sang sutradara kondang kemudian mewanti-wanti agar kita bisa membuka mata lebar-lebar dan bersikap lebih empati terhadap keadaan sekitar.
"Apa yang bisa saya perbuat? Ini saatnya saya, KITA, menuntut rasa empati kita. Sebisa mungkin berikan apa yang kita punya : tenaga, pikiran, uang, apapun yang kita punya untuk menolong orang yang paling dekat dari rumah kita," paparnya.
"Sambil terus berharap, semoga segala duka segera terlewat. Saat ini, tak ada hal lain yang membuat kita bahagia selain mendengar kata : Negative. Seolah segala yang positif sudah tak punya makna lagi," pungkasnya.
(*)