Grid.ID - Kepergian Ashraf Sinclair yang merupakan suami dari penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) sempat menghebohkan satu Indonesia.
Pasalnya Ashraf Sinclair diketahui selama ini dalam kondisi sehat dan bugar serta rutin melakukan olahraga.
Salah satu olahraga yang ditekuni Ashraf Sinclair sebelum meninggal dunia Februari 2020 lalu adalah CrossFit.
Aktor kebangsaan Malaysia dan Indonesia itu juga terlihat sering melakukan perawatan tubuh, salah satunya menggunakan stimulator sit up.
Ia juga dikenal pebisnis unggul, dengan salah satu bisnisnya adalah sanggar kebugaran (gym) bernama CrossFit Equator.
CrossFit adalah program kebugaran bermerk yang dibuat oleh Greg Glassman dan Lauren Jenai pada tahun 2000 silam.
Telah terkenal ke seantero negara, CrossFit dipromosikan menjadi latihan fisik dan olahraga fitness kompetitif.
Namun siapa sangka, pada tahun 2018 silam terdapat kasus trainer CrossFit meninggal dunia.
Dilansir dari Daily Mail, Harley Fowler (32) dilaporkan meninggal dunia karena serangan jantung saat berolahraga di Thailand, tempatnya merayakan pernikahan keduanya.
Ia meninggal mendadak, sebabkan syok kepada keluarga dan teman-teman karena ia diklaim tidak memiliki sakit sebelumnya.
Sementara itu melansir newshub.com, pemilik CrossFit Hibiscus sekaligus rekan kerjanya, John Taurua mengatakan kematian tersebut "sangat tidak disangka".
"Yang kami tahu hanya dia pergi berolahraga, jatuh pingsan dan kemudian mereka tidak dapat menyelamatkannya.
"Dia berlatih setiap hari, tidak meminum alkohol. Dia dalam kondisi paling prima dalam tubuhnya."
CrossFit telah banyak dicurigai sebagai penyebab kondisi mematikan yang mengancam nyawa manusia.
Mengutip nypost.com, banyak peneliti ingatkan adanya kondisi ginjal yang fatal, yang berkaitan dengan CrossFit.
Baca Juga: Mengenal Olahraga Crossfit yang Digemari Ashraf Sinclair, Benarkah Berbahaya?
Kondisi ini disebut rhabdomyolysis, yang sebabkan otot bocor dan melepas protein bernama myoglobin ke darah.
Kondisi ini dapat sebabkan gagal ginjal bahkan kematian.
Rhabdomyolysis dapat disebabkan oleh latihan ekstrim, dan bisa terjadi karena rendahnya tingkat energi di sel.
Jika sel kekurangan energi maka tugas seperti menjaga keseimbangan elektrolit akan tidak terlaksana dan dinding sel akan bocor.
Kondisi kebocoran otot ini biasanya menyerang orang tua, tetapi juga bisa menyerang orang muda yang lakukan olahraga berlebihan.
Rhabdomyolysis selain sebabkan gagal ginjal juga bisa sebabkan ritme jantung jadi tidak teratur, hingga akhirnya terjadi serangan jantung dan kematian.
Kondisi ini sudah sering dikaitkan dengan CrossFit, tetapi di komunitas CrossFit sendiri justru menggunakannya sebagai lelucon semata.
Para pecandu CrossFit menggunakan tuduhan ini sebagai kebanggaan, bahkan saat mereka masuk rumah sakit seakan-akan hal tersebut adalah dedikasi mereka dengan latihan kebugaran.
Gejala rhabdomyolysis antara lain rasa sakit, muncul rasa lelah dan urin berwarna teh yang artinya myoglobin telah dilepaskan.
Beberapa orang juga dapat alami pusing dan rasa lesu yang berlebihan.
Oleh sebab itu, untuk para penyuka latihan kebugaran, sadari batas tubuhmu, jika sudah terlalu berlebihan maka ada baiknya kamu beristirahat.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Diduga Jadi Pemicu Meninggalnya Ashraf Sinclair, CrossFit Ternyata pernah 'Membunuh' Instrukturnya Sendiri