Grid.ID - Innalillahi wa innaillaihi rojiun, kabar duka datang dari artis Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya.
Pasalnya, ibu Kartika Putri meninggal dunia akibat Covid-19, pada Sabtu (10/7/2021).
Kepergian mendiang ibu mertua Habib Usman bin Yahya itu menorehkan duka mendalam di benak Kartika Putri.
Padahal Kartika Putri sempat membagikan kondisi kesehatan sang ibu selama berjuang melawan Covid-19.
Masayu Puspita Diana Putri, ibu Kartika Putri meninggal dunia pada pukul 2.30 WIB.
Hal ini diungkapkan sang artis lewat akun Instagramnya.
"Innalillahi wa inailaihi rojiun, telah berpulang ibu kami tercinta Masayu Puspita Diana Putri binti Masagus Machmoed Bahaoedin pada hari Sabtu tanggal 10 Juli 2021 pukul 2.30 WIB. Mohon dimaafkan jika ada salah yang sengaja maupun tidak sengaja.. Semoga berkenan untuk mendoakan ibu kami. Alfaihah "Kartika Putri".
"INSYAALLAH MAMA HUSNUL KHOTIMAH DAN SURGA AAMIIN SELAMAT JALAN MAMA “MASAYU PUSPITA DIANA PUTRI BINTI MASAGUS MACHMOED BAHAOEDIN” ALFATIHAH," tulis @kartikaputriworld.
Kartika Putri pun mengungkap perjuangan sang ibu dalam melawan Covid-19 sebelum akhirnya berpulang.
Hal ini terlihat dalam sebuah wawancara seperti yang dilansir Grid.ID dari YouTube HITZ INFOTAINMENT, pada Minggu (11/7/2021).
Wanita yang akrab disapa Karput itu menceritakan kronologi sang ibu dari melawan Covid-19 hingga meninggal dunia.
"Mama dinyatakan positif Covid itu pada tanggal 30 Juni, lalu tanggal 1 Juli mama sudah mulai sesak napas.
Kita memberikan oksigen untuk mama. Hari kedua mama belum mau dibawa ke rumah sakit karena mau dirawat di rumah dengan pengawasan dokter dan perawat," ungkap Kartika Putri.
Namun, kondisi sang ibu kian menurun hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Padahal, untuk mendapatkan rumah sakit diakui Kartika Putri sangat sulit.
"Di hari ketiga saturasi mama menurun sampai angka 94 yang harus dillarikan ke rumah sakit. Pada tanggal 3 cari rumah sakit dengan proses yang sangat sulit," ujar Kartika lagi.
Istri Habib Usman itu pun lantas mengutarakan penanganan dokter terhadap sakit yang dialami ibundanya.
"Setelah itu mama langsung difoto paru-parunya, ternyata paru-paru mama sudah penuh dengan virus Covid-19.
Lalu tanggal 4 saturasi mama sangat turun sampai di 78," tuturnya lagi.
Wanita 30 tahun itu lantas mengungkap perjuangannya dalam menyembuhkan sang ibu.
"Alat bantu pernapasan sudah naik di HFNC lalu naik lagi ke NIV sampai akhirnya pihak kedokteran minta mama menggunakan ventilator untuk alat bantu napas.
Untuk menggunakan ventilator mama harus diinkubasi atau tidak disadarkan terlebih dahulu. Akhirnya mama tidak disadarkan," imbuhnya.
Kartika pun mengenang momen terakhir melihat wajah sang bunda sebelum tiada.
"Tanggal 4 terakhir kali kita bertatap wajah melalui video call. Mama sempat minta saya untuk pulang karena saya satu bulan di Bali. Segala upaya kami lakukan dengan terapi gamaras tiga hari berturut-turut. Kita sudah melakukan terapi plasma tapi Allah berkehendak lain.
Alhamdulillah mama meninggal dengan keadaan yang sangat mudah, sangat baik, Insya Allah dalam keadaan husnul khotimah," pungkasnya.
(*)