"Pelan-pelan saya temui April sambil nangis, pelan-pelan karena anak-anak masih tidur, saya bangunin orang-orang yang ada di rumah," ucapnya.
Sang Ustaz mencoba untuk tenang agar bisa berpikir jernih mengurus pemakaman sang ibunda mengingat dirinya hanya sebatang kara tak memiliki saudara kandung.
(*)