Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Sampai saat ini mencukur bulu kemaluan masih menjadi pro dan kontra.
Ada yang menyebut proses mencukur bulu kemaluan cukup merepotkan dan tidak memberikan efek apapun.
Namun, di sisi lain banyak yang mengaku banyak manfaatnya dan bahkan dianjurkan.
Melansir dari drhealthbenefits.com, mencukur bulu kemaluan atau paling tidak merawatnya memberikan banyak manfaat, seperti kebersihan, terlihat lebih sehat dan menarik.
Sayangnya, mencukur bulu kemaluan memiliki beberapa bahaya yang belum banyak diketahui.
Lalu apa saja risiko berbahayanya?
Nah, beriku ini risiko mencukur bulu kemaluan yang perlu kalian waspadai.
1. Menyebabkan cedera mikroskopis
Timbulnya luka mikroskopis merupakan bahaya pertama yang dapat muncul seperti mencukur bulu kemaluan.
Maksud dari luka mikroskopis adalah luka yang tidak akan terlihat oleh mata.
Luka ini merupakan luka kecil yang muncul pada kulit alat kelamin, tepatnya pada tumbuhnya rambut kemaluan.
Meski luka ini terlihat kasat mata, biasanya menelan gatal dan perih setelah selesai mencukur bulu kemaluan.
Karena tidak terlihat oleh mata maka disebut mikroskopis, yaitu hanya terlihat atau dilihat dengan menggunakan alat bantu untuk melihat hal-hal yang kecil, seperti mikroskop.
2. Menyebabkan iritasi
Bahaya kedua mencukur bulu kemaluan dan tidak hati-hati (sembrono) adalah iritasi.
Iritasi ini tentunya akan terjadi pada kulit alat kelamin.
Iritasi juga dapat terjadi karena lesi mikroskopis yang tertinggal karena tidak tampak secara visual.
Sehingga luka akan semakin parah akan menyebabkan iritasi pada kulit kemaluan.
Adanya iritasi inilah yang menjadi indikasi awal masuknya bakteri melalui kulit alat kelamin yang dapat menimbulkan penyakit pada alat kelamin.
3. Mudah masuk kuman dan bakteri
Bahaya berikutnya adalah masuknya kuman dan bakteri melalui kulit alat kelamin.
Masuknya kuman dan bakteri disebabkan terbukanya kulit kemaluan dari bekas rambut kemaluan dan iritasi yang timbul pada kulit kemaluan.
Sehingga kuman dan bakteri akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh melalui alat kelamin dan menimbulkan penyakit.
Benda yang akan mudah diserang tentunya adalah alat kelamin itu sendiri karena dari situlah awal mula masuknya bakteri dan kuman penyakit.
4. Menyebabkan infeksi
Infeksi juga merupakan bahaya yang dapat timbul akibat mencukur bulu kemaluan secara tuntas dan sembrono.
Timbulnya infeksi ini merupakan integrasi dari bahaya yang disebutkan dan diuraikan di atas, yaitu luka mikroskopis, iritasi, dan masuknya kuman dan bakteri.
Selain itu, infeksi akan lebih mudah terjadi mengingat organ kemaluan merupakan salah satu area sensitif tubuh.
Tak heran jika terjadi luka dan tidak segera dilakukan pengobatan akan menyebabkan terjadinya infeksi pada luka tersebut.
Infeksi yang rentan adalah infeksi herpes.
5. Timbulnya penyakit pada alat kelamin
Bahaya kelima ini dapat muncul jika bahaya pada poin 1 sampai 4 jika tidak ditangani dengan baik.
Kuman, bakteri, dan infeksi yang muncul tentu akan menjadi faktor awal penyakit pada alat kelamin.
Seperti yang kita ketahui bahwa suatu penyakit dapat disebabkan oleh kuman, bakteri, dan virus.
Begitu pula dengan kuman dan bakteri yang masuk ke alat kelamin.
Kuman dan bakteri jika cukup lama mengendap hingga infeksi tentu akan menyebabkan timbulnya penyakit yang menyerang alat kelamin.
Dari beberapa penyakit yang biasanya muncul pada alat kelamin, salah satunya adalah hernia.
Penyakit ini bisa saja muncul meski ada faktor lain yang justru bisa menyebabkan munculnya hernia pada alat kelamin.
6. Mengurangi kehangatan
Selain lima bahaya yang disebutkan dan dijelaskan di atas, bahaya keenam ini lebih mengutamakan kenyamanan alat kelamin.
Mencukur bulu kemaluan secara berlebihan pada pria justru dapat mengurangi kehangatan alat kelamin Mr. P.
Karena tumbuhnya rambut kemaluan, salah satunya berguna untuk memberikan kehangatan pada Mr. P.
Sehingga jika kita seenaknya mencukur bahkan mencukur bulu kemaluan sampai habis, maka akan mengurangi tingkat kehangatan yang diberikan oleh rambut kemaluan atau rambut kemaluan itu sendiri.
7. Memperbesar gesekan saat berhubungan seks
Salah satu alasan untuk tidak mencukur bulu kemaluan secara tuntas adalah mengurangi gesekan saat berhubungan seks.
Meski ada juga yang berpendapat bahwa gesekan hebat saat berhubungan seks akan meningkatkan tingkat rangsangan.
Namun harus diingat bahwa kulit kemaluan merupakan salah satu bagian sensitif yang ada di tubuh.
Oleh karena itu, gesekan yang berlebihan pada kulit sensitif tentu juga akan membahayakan kulit, salah satunya adalah menyebabkan cedera.
Dengan kata lain bahwa rambut kemaluan juga berperan sebagai pelindung alat kelamin karena merupakan salah satu bagian yang sangat sensitif.
(*)