Well, durasi tersebut didasarkan pada pedoman yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pedoman dari WHO ini memang berbeda dengan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Ya, CDC menganjurkan durasi isoman yang sedikit lebih singkat, yakni 10 hari ditambah satu hari sejak gejala pertama muncul.
"Jika pasien baik, sehat, aman sentosa, bebas gejala, bebas komplikasi, kondisinya baik, minimal isolasi 13 hari.
Karena, dihitung 10 hari ditambah tiga hari bebas gejala," ujar dr. Ronald, Senin (12/7/2021).
Selain soal durasi isolasi manrisi, hal lain yang juga menjadi perdebatan adalah terkait tes PCR.
Seseorang yang telah menjalani isolasi mandiri dan sudah bebas gejala setelah 13 hari, maka sudah bisa bebas isolasi tanpa harus mengulang tes PCR.
Hanya saja, jika gejala masih cukup berat, individu tersebut harus melakukan tes PCR.
Tes PCR juga tidak bisa dilakukan sendiri melainkan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan atau konsultan infeksi.
"Yang menentukan bukan Anda, tapi konsultan infeksi, bagaimana interpretasinya," ucap Ronald.
Nah, itu dia Moms penjelasan tentang durasi isolasi mandiri yang tepat. Jangan sampai keliru lagi, ya!
(*)