Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Dengan demikian, sejak pasien pertama diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020, kini total kumulatif terpapar virus corona di Indonesia sudah mencapai 2.615.529 kasus.
Orang pertama yang dinyatakan positif tertular Covid-19 adalah Sita Tyasutami yang berstatus sebagai pasien 01.
Ia menceritakan, hingga satu tahun setelah dinyatakan sembuh, masih ada saja netizen yang menghujat Sita melalui media sosial.
"Masih, itu sampai saat ini masih ada yang hujat," kata Sita dikutip Grid.ID dari tayangan Kopi Viral Trans TV, Rabu (14/7/2021).
Tak henti-hentinya hujatan itu datang kepada Sita, dan tentunya membuat mental Sita jatuh.
"Aku melalui mental break down berkali-kali setahun ke belakang sih," imbuhnya.
Baca Juga: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Positif Covid-19, Sebelum Tertular Sempat Kunjungi Tempat Ini
Padahal, saat pertama kali dirawat, berbagai gejala tersebut sudah berangsur hilang.
Namun karena adanya hujatan dari berbagai pihak, kesehatan Sita pun menurun.
"Karena pada saat di rumah sakit aja hujatan banyak banget. Saat itu (beban), karena viral kan, satu Indonesia ngomongin aku lah ya, dikatain macem-macem," ungkap Sita.
"Maksudnya mereka bilang aku PSK, penari Alexis, penari bugil segala macam. Karena aku nggak menyebutkan gender WNA ini padahal perempuan, publik dan media bilangnya laki-laki yang transaksi di Depok," ujar Sita.
"Pada saat itu aku stres banget, dan yang tadi symptom aku sudah hilang tinggal batuk, eh mulai lagi tuh (kambuh)," imbuhnya.
Sita juga tak berhenti menangis karena hujatan tersebut dan merasa beban dengan kasus pertama yang terpapar Covid-19.
"Nonstop aku seminggu nangis, sampe drop lagi, sampe nggak sembuh-sembuh. Sampe ulu hati sakit, muntah, demam lagi, semuanya," kata Sita.
Sita kemudian menyadari bahwa dirinya harus bangkit memulihkan kondisi mentalnya.
Beruntungnya, di lingkungan sekitar Sita justru memberikan dukungan sembuh.
Malah tetangga Sita memberikan makanan untuk kesembuhan Sita dan ibunya yang juga sempat terpapar Covid-19.
"Jadi untungnya di komplek kami itu suportif, kita juga selalu dikirimin makanan terus," tuturnya.
Sita mengimbau untuk pasien Covid-19 yang sedang menjalani pengobatan dan isolasi mandiri, supaya tidak panik dan tetap berpikiran positif.
Selain itu, menurutnya jika ada di sekitar lingkungan yang terpapar Covid-19, jangan diintimidasi, namun diberikan dukungan agar mental dan kesehatan fisik pun lekas pulih.
(*)