Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Pasien pertama Covid-19, Sita Tyasutami menceritakan pengalamannya saat terkena virus corona.
Sita mengatakan bahwa selama 10 hari dia sudah mengalami beberapa gejala.
"Tenggorokan aku bukan sakit tapi gatel. Besoknya aku demam parah 10 hari, vertigo, nyeri, keringat dingin, diare. Aku nggak kehilangan penciuman tapi justru kerasa banget sensitif banget," ucap Sita dikutip Grid.ID dari tayangan Kopi Viral, Rabu (14/7/2021).
Tak kunjung membaik, Sita dan sang ibu yang juga terkena covid-19 pun langsung memutuskan untuk periksa ke rumah sakit.
Pada saat itu Sita belum mengetahui bahwa dia sudah terpapar Covid-19. Namun dia meminta untuk tes Covid-19.
"Waktu itu belum tau kalau kena (Covid-19), tapi sudah mau minta tes Covid," kata Sita.
Saat Sita dirawat di rumah sakit, dia pun dapat berita bahwa teman WNA yang saat itu selama dua hari berada satu tempat dengannya di Jakarta, terinfeksi virus corona.
"Waktu itu minta tes Covid-19 tapi belum ada fasilitasnya, aku kekeuh mau periksa. Akhirnya karena ada teman yang kasih tau ada WNA yang pada saat itu enggak aku kasih tau gendernya. Yang di restoran yang bersamaan sama aku, ternyata dia positif Covid-19," ucap Sita.
Dari situ Sita pun langsung di bawa ke RSPI Sulianti Saroso. Salah satu rumah sakit yang menjadi tempat pasien Covid-19 pada awal pandemi.
"Langsung kita digiring ke rspi tuh, awalnya kita nggak percaya masa kita covid-19 sih. Paling gak lama kita di sini. Ternyata sampe tanggal 2 Maret di situ lah booming, viral aku orang pertama yang kena Covid-19" tuturnya.
Menjadi pasien kasus pertama terpapar Covid-19 tentu jadi beban untuk Sita.
Apalagi hujatan itu tak henti-hentinya datang kepada Sita, dan hingga mengganggu mentalnya.
"Aku melalui mental break down berkali-kali setahun ke belakang sih," ujar Sita.
Padahal, saat pertama kali dirawat, berbagai gejala tersebut sudah berangsur hilang.
Namun karena adanya hujatan dari berbagai pihak kesehatan Sita pun menurun.
"Karena pada saat di rumah sakit aja hujatan banyak banget. Saat itu (beban), karena viral kan satu Indonesia ngomongin aku lah ya, dikatain macem-macem. Maksdnya mereka bilang aku PSK, penari Alexis, penari bugil segala macam. Karena aku nggak menyebutkan gender WNA ini padahal perempuan, publik dan media bilangnya laki-laki yang transaksi di Depok," ujar Sita.
"Pada saat itu aku stress banget dan yang tadi simtom sudah hilang tinggal batuk, eh mulai lagi tuh (kambuh)," imbuhnya.
Kendati demikian, Sita mengimbau untuk pasien Covid-19 yang sedang menjalani pengobatan dan isolasi mandiri, supaya tidak panik dan tetap berpikiran positif.
Selain itu menurutnya jika ada di sekitar lingkungan yang terpapar Covid-19, jangan diintimidasi namun diberikan dukungan agar mental dan kesehatan fisik pun lekas pulih. (*)